Katanya, asa
mula tari perut masih simpang siur. Ada
yang yakin bahwa tarian ini berasal dari Arab, dan ada pula yang mendebat kalau
asalnya dari Mesir.... Dan katanya, Mesir merupakan salah satu negara yang
menyajikan tari perut sebagai hiburan bagi kaum pendatang. Katanya, tari perut
khas Mesir ini merupakan salah satu budaya peninggalan raja Firaun. Coba deh
perhatikan film-film yang berbau kerajaan Mesir kuno, pasti akan terselip
tarian perut yang di persembahkan untuk sang Raja dan para tamunya.
Katanya, tari perut selalu dikaitkan dengan unsur sensualitas. Bahkan, tari
perut khas Mesir pernah dilarang dengan dikeluarkannya fatwa haram oleh ulama
setempat. Tapi kayaknya dan katanya, tarian itu masih mewarnai tempat-tempat
hiburan termasuk industri pertelevisian hingga kini. Agaknya, daya tarik
payudara dan perut wanita yang terbuka memang menawarkan pesona tersendiri.
Tapi katanya, sebenarnya memamerkan perut bukanlah sesuatu yang baru terjadi
pada awal abad ke-21. Indikasi ini bisa terlihat di dalam hikayat 1001 Malam
yang memperlihatkan perut perempuan bukanlah sesuatu yang ditutupi. Bahkan,
relief di Candi Borobudur juga memperlihatkan perempuan dengan perut terbuka.
Coba deh ngecek langsung ke Borobudur ...
Relief yang sebelah mana ya????
Katanya, kalau di negara Arab punya sedikit perbedaan. Tari perut diperagakan
dengan menggunakan atribut yang kontroversial. Sang penari biasanya menggunakan
obor, pedang, maupun tongkat. Hmmm... kayak mau main sirkus ya... Anyway, obor
yang digunakan diletakkan di atas perut atau di kepala (awas kebakar jeng).
Lalu, sang penari melakukan gerakan yang cukup akrobatik dengan obor tersebut.
Gerakan itulah yang selalu mengundang daya tarik penonton. Jadi di sini mereka
gak selalu mengandalkan goyangan pinggul, perut, dada dan tangan untuk menarik
perhatian penonton.
Semua juga udah tau kalau tari perut (pasti) selalu
menimbulkan kontroversi. Tarian ini selalu dikaitkan dengan unsur pornografi
karena memang hampir 100% gerakannya tersebut terkesan erotis dan sensual.
Kendati demikian, stigma erotis terhadap tarian ini tidak bisa
digeneralisasikan bagi semua individu, terutama bagi mereka yang masih bisa menghargai
seni, dan bukan pornografi. Ini terbukti dari negara Mesir yang masih
menjadikan tari perut sebagai kebanggaan tersendiri, begitu juga di negara yang
mayoritas penduduknya Islam. Untuk kalangan menengah ke atas, biasanya pesta
pergantian tahun umumnya dilangsungkan di hotel-hotel berbintan lima , dengan aneka
hiburan yang juga melibatkan tari khas Arab yang disebut al-raqsah al-sharqiyah
(tari perut).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar