Pengertian Lagu daerah
Lagu daerah adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu
daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah
tersebut maupun rakyat lainnya. Bentuk lagu ini sangat sederhana dan
menggunakan bahasa daerah atau bahasa setempat. Lagu daerah banyak yang
bertemakan kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami dan mudah
diterima dalam berbagai kegiatan rakyat. Pada umumnya pencipta lagu
daerah ini tidak diketahui lagi alias noname (NN).
Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah
dibedakan menjadi dua. Lagu rakyat dan Lagu klasik. Lagu rakyat yaitu lagu yang
berasal dari rakyat di suatu daerah. Lagu rakyat tersebar secara alami yang
disampaikan secara lisan dan turun-temurun. Contoh lagu rakyat yaitu lagu yang
dipakai untuk pernikahan, kematian, berladang, berlayar, menenun, dsb.
Lagu klasik yaitu lagu yang dikembangkan di
pusat-pusat pemerintahan rakyat lama seperti ibikota kerajaan atau kesultanan.
Lagu klasik dinilai lebih agung dibandingkan lagu rakyat saat pembawaannya. Ini
disebabkan karena lagu klasik memiliki fungsi yang lain, yaitu diterapkan pada
upacara-upacara adat kerajaan.
1.
Ragam Lagu
Daerah
Di berbagai penjuru Nusantara dapat ditemukan lagu-lagu daerah yang
masing-masing berdasarkan budaya dan adat istiadat daerah setempat, sehingga
memperkaya khasanah budaya Nusantara khususnya dalam bidang seni musik.
Lagu-lagu
daerah yang terdapat di Nusantara antara lain sebagai berikut :
1. Lagu
daerah asal Jawa
a. Betawi
: Kicir-kicir, Jali-jali, Ondel-ondel, Wak-wak gung, Lenggang
kangkung, Surilang, dll
b. Jawa
Barat : Pepeling, Bubuy bulan, Manuk
dadali, Cingcangkeling, Eslilin, dll.
c. Jawa Tengah
dan D.I.Yogyakarta : Lir-ilir, Cublak
cublaksuweng,Gambang Semarang, Praon, Suwe or
jamu,Gundulgundul pacul, Gambang suling, dll.
2. Lagu
daerah asal Sumatera
a. Nangroe Aceh
Darussalam : Bungong Jeumpa, dll.
b. Sumatera
Utara
: Butet, Tading Maham, Rambadia, Tudung Periuk, Sigulempong,
Alusi Au, Nasonang Do Hitana Dua, dll.
c. Sumatera
Barat
: Tudung Saji, Laruik Sanjo, Kambanglah Bungo, Mak
Inang,
d. Riau
: Timang-Timang, dll.
e. Sumatera
Selatan
: Gending Sriwijaya
3. Lagu
daerah asal Sulawesi
a. Sulawesi Selatan
: Anging Mamiri
b. Sulawesi
Utara : Miara Si Luri, O Ina Ni Keke
4.
Lagu daerah asal Kalimantan
a. Kalimantan
Selatan : Ampar-Ampar Pisang
b. Kalimantan
Barat : Cik-Cik Periuk
c. Kalimantan
Tengah : Tumpi Wayu
d. Dayak
Krayan : Yamu Ame Tonge
5. Lagu
daerah asal Bali dan Nusa Tenggara
a. Bali
: Janger, Macepet-cepetan, Cening Putri ayu
b. Timor
: Potong Bebek Angsa
c. Flores
: Lerang wutung, Mat Kleyor Tora Rebo.
6. Lagu
daerah asal Maluku dan Papua
a. Maluku
: O Yepo, Sarinande, Kole-kole, Lembe-lembe, Hura-hura cincin,
Buka Pintu, Sayang Dilale, Hela Rotane.
b. Papua
: Apuse, Yamko Rambe Yamko
2.
Keunikan
Musik Daerah Nusantara
Tiap-tiap daerah memiliki keunikan
dalam seni musiknya. Keunikan atau ciri khas tersebut dapat dilihat dari
instrumenn,melodi,ritme,harmoni,warna,maupun bangunan karya musik etnis
nusantara adalah "kenthongan". Berikut ini jenis-jenis seni musik
tradisional dan ciri khasnya :
A.Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan seperangkat
instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah
karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit berarti
rumit,berbelit-belit,tetapi rawit juga berarti halus,cantik,berliku-liku dan
enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik
gamelan,musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis(dalam laras selendro
dan pelog) yg garapan-garapannya menggunakan sistem notasi,warna suara,ritme,memiliki
fungsi,pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia,vokalia,dan
campuran yg indah didengar.
B.Gamelan Bali
Gamelan adalah ensembel musik yang
biasanya menonjolkan metalofon,gambang,gendang,dan gong. Istilah gamelan
merujuk pada instrumennya/alatnya,yang mana merupakan satu kesatuan utuh yg
diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa
Jawa gamel yg berarti memukul/menabuh,diikuti akhiran an yg menjadikan kata
benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat dipulau Jawa,Madura,Bali,dan Lombok di
Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok
saat ini,dan di Jawa lewat abad ke-18,istilah gong lebih dianggap sinonim
dengan gamelan.
C.Gambang
Kromong
Sebutan Gambang Kromong di ambil dari
nama dua buah alat perkusi,yaitu gambang dan kromong. Bilahan gambang berjumlah
18 buah,biasa terbuat dari suangking,huru batu atau kayu jenis lain yang empuk
bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau
besi,berjumlah 10 buah(sepuluh pencon). Orkes Gambang Kromong merupakan
perpaduan yg serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara
fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu
Tehyan,Kongahyan,dan Sukong,sedangkan alat musik lainnya yaitu gambang,kromong,gendang,kecrek,dan
gong merupakan unsur pribumi. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak
pula pada perbendarahaan lagu-lagunya.
D.Tajidor
Tajidor adalah sebuah kesenian
Betawi yg berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19.
Alat-alat musik yg digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat musik
tiup,alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini
digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada
umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh
masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tajidor juga
terdapat di Kalimantan Barat,sementara di Kalimantan Selatan sudah punah.
E.Kolintang
Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara. Kolintang berasal dari Minahasa. Kolintang terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur,bandaran,wenang,kanikik kayu cempaka,dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suara tong(nada rendah),ting(nada tinggi),dan tang(nada biasa). Dalam bahasa daerah,ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah "Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara. Kolintang berasal dari Minahasa. Kolintang terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur,bandaran,wenang,kanikik kayu cempaka,dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suara tong(nada rendah),ting(nada tinggi),dan tang(nada biasa). Dalam bahasa daerah,ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah "Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
F.Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional
Indonesia yg berasal dari Tanah Sunda,terbuat dari bambu,yang dibunyikan dengan
cara digoyangkan(bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yg bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam
setiap ukuran,baik besar maupun kecil. Laras(nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda
kebanyakan adalah salendro dan pelog.
3.
Fungsi Musik Daerah
Fungsi lagu daerah banyak sekali. Diantaranya..
1. Upacara Adat.
Di Sumba sebagai pengiring roh dalam upacara
Merapu dan musik angklung dalam upacara Seren Taun (panen padi) di Sunda.
2. Pengiring tari dan pertunjukan
Lagu lagu langgam yang dipadu dengan gamelan di
jawa dipakai untuk mengiringi pementasan tari Serimpi di jawa tengah. Bisa juga
dipakai unuk pertunjukan wayang kulit, kethoprak, ludruk, drama dsb.
3. Media Bermain
Contohnya cublak cublak suweng dari Jawa
Tengah, ampar ampar pisang di Kalimantan Selatan, dan pok ame ame dari Betawi.
4. Sebagai media komunikasi
Pertunjukan musik atau lagu di suatu tempat
dapat dipakai media komunikasi secara tidak langsung yang ditandakan dengan
banyaknya orang yang melihat pertunjukan.
5. Sebagai media penerangan
Kini lagu dalam aneka iklan layanan masyarakat
maupun lagu populer dipakai sebagai media penerangan. Contohnya lagu tentang
pemilu, imunisasi, juga lagu bernafaskan agama menjalankan fungsi ini.
Contoh lagu – lagu daerah nusantara sangat
banyak sekali. Sesuai daerahnya masing masing, mengingat Indonesia memiliki
banyak daerah sehingga banyak kebudayaan yang timbul di setiap-setiap daerah
tadi. Mulai dari Sabang sampai Merauke, pulau Miangas sampai pulau Rote.
Berikut beberapa contoh lagu daerah dari berbagai daerah di Indonesia.
4.
Contoh Musik Daerah
Lagu-lagu
daerah Melayu Bengkulu
1.
Toy Botoy-botoy
2.
Ding Kediding Ambin Umbut
3.
Bekatak Kurak karik
4.
Sekundang Setungguan
5.
Anok Lumang
6.
Tebo Kabeak
7.
Idup Nak Ratau
8.
Jibek Weo
9.
Sungai Suci
10.
Ting Bedeting
Lagu-lagu
daerah Batak
1.
Inang
2.
Asing Sing So
3.
Pulo Samosir
4.
Butet
5.
Lisoi
6.
O Tano Batak
7.
Sinanggar Tullo
8.
Maragam Ragam Do Anggo Sita Sita
9.
Lisoi
10.
Denggan Ni Lagu Mi
Lagu rakyat
Sumatera Utara
1.
Aek Sarulla
2.
Alusi Au
3.
Anju Ahu
4.
Butet
5.
Dago Inang Sarge
6.
Dirondang Ni Bulani
7.
Erkata Bedil
8.
Gondang Si Monang-monang
9.
Hoho Ninawuagö
10.
Ketabo
Lagu Daerah
Sumatera Selatan
1.
Gending Sriwijaya
2.
Cuk mak ilang
3.
Kebile bile
4.
Pempek Lenjer
5.
Layang Selayak
Lagu Daerah
Jawa Barat
1.
Warung pojok
2.
Es lilin
3.
Cing Cangkeling
4.
Manuk Dadali
5.
Bubuy Bulan
Lagu dari
Daerah DKI Jakarta
1.
Kicir kicir
2.
Keroncong kemayoran
3.
Jali jali
4.
Wak wak gung
5.
Cik cik periuk
Lagu dari
daerah jawa Tengah
1.
Ande ande lumut
2.
Bapak Pucung
3.
Dondon apa Salak
4.
Gambang Suling
5.
Te kate dipanah
6.
Jaranan
7.
Gundul Pacul
8.
Sinom
Lagu dari
daerah Jawa Timur
1.
Bapak Tane
2.
Cublak Cublak Suweng
3.
Jamuran
4.
Lindri
5.
Karaban Sape
6.
Tanduk majeng
7.
Rek ayo rek
6.
Contoh Lirik Lagu Daerah
Contoh lirik lagu Suwe Ora Jamu dari
Jawa Tengah
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Contoh lirik lagu Rek Ayo Rek dari Jawa
Timur
Rek ayo rek mlaku mlaku nang tunjungan
Rek ayo rek rame rame bebarengan
Mangan tahu jadhi campur nganggo timun
Malam minggu gak apik dhigawa nglamun
Ngalor ngidur liwat took numpak motor
Masih untung nyenggal nyenggol ati lega
Sapa ngerti nasib awak lagi mujur
Kenal anak e sing dodol rujak cingur
Ja dhipikir kon padha gak duwe sangu
ja dhipikir angger padha gelem melu aku
cah ayo cah sapa gelem melu aku
cah ayo cah golek kenalan cah ayu
Rek ayo rek rame rame bebarengan
Mangan tahu jadhi campur nganggo timun
Malam minggu gak apik dhigawa nglamun
Ngalor ngidur liwat took numpak motor
Masih untung nyenggal nyenggol ati lega
Sapa ngerti nasib awak lagi mujur
Kenal anak e sing dodol rujak cingur
Ja dhipikir kon padha gak duwe sangu
ja dhipikir angger padha gelem melu aku
cah ayo cah sapa gelem melu aku
cah ayo cah golek kenalan cah ayu
Contoh lirik lagu Kicir Kicir dari
Jakarta
kicir kicir ini lagunya
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka
burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka
burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
KEUNIKAN
LAGU DAERAH
Berdasarkan jenisnya musik dibagi menjadi dua yaitu :
1. Musik tradisional/musik daerah, adalah musik yang lahir dari budaya daerah setempat. Alat musik yang digunakan, bentuk ataupun iramanya sederhana dan bersifat kedaerahan.Contoh angklung dari sunda, gambang kromong dari betawi ,kolintang dari Minahasa, arumba,tarling dari Jawa Barat, dan gamelan dari Jawa.
2. Musik non tradisional/musik modern, adalah musik yang lahir karena perkembangan budaya modern, misalnya ansamble musik , orkestra, band.
Lagu daerah adalah lagu yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah. Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sederhana
2. Kedaerahan
3. Turun temurun
4. Sebagian besar tidak diketahui penciptanya
Berdasarkan jenisnya musik dibagi menjadi dua yaitu :
1. Musik tradisional/musik daerah, adalah musik yang lahir dari budaya daerah setempat. Alat musik yang digunakan, bentuk ataupun iramanya sederhana dan bersifat kedaerahan.Contoh angklung dari sunda, gambang kromong dari betawi ,kolintang dari Minahasa, arumba,tarling dari Jawa Barat, dan gamelan dari Jawa.
2. Musik non tradisional/musik modern, adalah musik yang lahir karena perkembangan budaya modern, misalnya ansamble musik , orkestra, band.
Lagu daerah adalah lagu yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah. Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sederhana
2. Kedaerahan
3. Turun temurun
4. Sebagian besar tidak diketahui penciptanya
1. Sederhana
Lagu daerah biasanya bersifat sederhana baik dari melodi, maupun syairnya.
Tangga nada yang digunakan pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga
nada yang terdiri dari 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis sebenarnya
tidak mungkin dituliskan dalam notasi yang umum, namun apabila diterapkan maka
kira-kira mendekati jajaran nada yang dipergunakan do – re – mi – sol – la.
2. Kedaerahan
Karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat maka lirik/syairnya
sesuai dengan bahasa daerah atau dialek daerah setempat yang bersifat lokal.
3. Turun Temurun
Karena lagu daerah biasanya dalam kondisi alam di daerah tertentu maka
pengajarannya bersifat turun temurun dari orangtua kepada anaknya atau dari
nenek kepada cucunya.
4. Jarang Diketahui Penciptanya
Karena lagu daerah mempunyai karakter turun termurun maka siapa penciptanya
jarang diketahui disamping itu juga lagu-lagu daerah ini tidak tertulis. Karena
tujuan awalnya lagu ini bukan semata-mata untuk komersial. Akan tetapi lagu ini
dinyanyikan pada saat musin panen sebagai ungkapan rasa bahagia, bermain pada
waktu senggang atau meninabobokkan anak. Musik Daerah Nusantara
A. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI MUSIK DAERAH
1. Pengertian
Musik Daerah
Musik daerah adalah jenis dimana inspirasi penciptaannya
berdasarkan atas budaya dan adat istiadat dari suatu daerah tertentu. Selain
sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan dan kebiasaan yang terjadi didaerah
tersebut, musik daerah juga digunakan untuk kegiatan upacara-upacara daerah
oleh masyarakat setempat.
2. Ciri-ciri musik Daerah
Cirri-ciri musik daerah antara lain :
a.
Mengandung suatu makna
b. Memuat pesan
untuk masyarakat suatu daerah
c.
Menggambarkan suasana suatu daerah
d. Menggunakan
bahasa daerah
e. Irama
dan melodinya bersifat sederhana.
B. MENGENAL BEBERAPA MUSIK DAERAH NUSANTARA
Musik daerah yang ada di nusantara tersebar di
seluruh wilayah nusantara. Berikut ini beberapa contoh musik daerah yang ada di
Nusantara.
1. Musik daerah Nanggroe Aceh Darussalam
Jenis alat musik yang banyak digunakan adalah
rebana, gambus, harubab, gedumba, marwas, bangsi/seruni (seruling). Dari
beberapa alat musik tersebut yang berfungsi sebagai melodi adalah
bangsi/seruni, sedang alat musik yang lain berfungsi sebagai ritmis.
2. Musik Tradisonal dari Daerah Sumatera Utara
a. Tata Ganing atau Gondang
Alat-alat musik yang digunakan adalah :
1) Gong
2) Gerantung,
yaitu alat musik pukul semacam gambang
3) Tanggelong
atau nungneng, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari tali dan cara
memainkannya dengan dipukul
4) Suling dengan
nama seperti salodap, salonat, sordam dan tarafair.
5) Arbab, hasapi,
hapetan dan kulcapi.
b. Gondang Sambilan
Gondang sambilan adalah musik daerah Sumatera
Utara yang berbentuk ansambel gendang (drum), merupakan cirri umum musik di
daerah ini. Alat musik yang digunakan dalam ansambel gondang sambilan adalah :
1) Sembilan buah
gendang besar (gondang) yang memiliki ukuran berbeda-beda
2) Sekelompok
gong yang memiliki kecil hingga besar
3) Sepasang
simbal.
4) Serunai
3. Musik Nusantara daerah Nias
Musik daerah nias terdiri atas empat atau tiga
nada dalam satu oktaf. Alat musiknya terdiri atas :
a. Gong
dengan berbagai ukuran. Gong yang berukuran besar disebut gong sedang
yang berukuran kecil disebut faritia atau saraina
b. Lagiya atau
semacam rebab
c. Koko
atau semacam kecapi atau celempung
d. Gendang yang
panjangnya tiga meter dengan nama tamburu, gendera, cucu, fodrahi dan tabunara
e.
Garputala
f. Sigu
mbawa atau surune mbawa (seruling)
4. Musik Tradisonal dari daerah Sumatera barat
Musik daerah dari daerah Sumatera Barat adalah
Talempong. Ada dua jenis talemponga yaitu :
a. Talempong duduk
Talempong jenis ini dimainkan dengan cara duduk
di atas alas. Biasanya dimainkan oleh anak-anak gadis.
b. Talempong pacik
Talempong jenis ini dimainkan dengan cara
dijinjing menggunakan ibu jari. Biasanya dimainkan oleh kaum pria.
Alat musik yang dipakai dalam musik talempong
adalah :
a. Alat
musik perkusi
: gendang, rebana, ketipung, gong dan talempong
b. Alat musik
tiup
: bansi, saluang, puput tanduk, puput batang padi, serunai
dan seruling
c. Alat
musik pendukung : biola, terompet, gitar
5. Musik Daerah Daerah Jawa Barat
a. Angklung
Musik angklung adalah jenis musik daerah yang
berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini semuanya terbuat dari bambu. Dalm
sejarahnya, musik angklung telah dikenal dan digunakan oleh masyarkat Sunda-Jawa
Bart sejak abad XVI sebagai alat tabuh daerah yang digunakan untuk ronda,
memeriahkan pesta, dakwah agama atau kegiatan yang lain yang ad di masyarakat
Sunda. Pada tahun 1928 Daeng Sutigna mengubah tangga nada yang digunakan pad
musik angklung dari tangga nad pentatonis menjadi tangga nada diatonis.
b. Calung
Calung adalah jenis musik daerah yang berasal
dari Jawa Barat. yang semuanya terbuat dari bambu. Cara memainkannya dengan
cara dipukul. Alat musik tersebut menggunakan bilahan bambu yang dinamakan keprak.
6. Musik Daerah Daerah Betawi
a. Gambang
Kromong
Musik daerah ini merupakn perpaduan antara
musik gamelan dengan musik barat yang menggunakan tangga nada pentatonis
(tionghoa). Alt musik yang digunakn adalah : gambang, rebab dan biola.Kebanyakan
syair lagunya berisi sindiran dengan pantun yang indah yang di bawakan secara
berpasangan. Gaya khas dalam pembawaan lagu adalah bersifat humoris, gembira
dan fleksibel. Contoh lagu yang populer dalam musik gambang kromong adalah
Jali-Jali.
b. Musik Tanjidor
Tanjidor adalah sekelompok pemusik yang
memainkan alat-alat musik logam yang tak bernada seperti tambur besar,
terompet. Musik Tanjidor biasanya digunakan pada upacara perayaan di desa atau
pesta rakyat.
7. Musik
Daerah daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Musik Daerah daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gamelan yaitu seperangkat alat musik yang
terdiri dari : saron, rebab, bonang, kendang, gender, gong. Tangga nada
yang digunakan adalah tangga nada pelog dan slendro.Notasi gamelan yang
menggunakan tanggad nada slendro memiliki 6 titi nada, yaitu : 1-2-3-5-6,
sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 titi nada, yaitu : 1-2-3-4-5-6-7.
8. Musik Daerah Daerah Kalimantan
Di antara musik daerah daerah Kalimantan adalah
Orkes Karawitan Banjar. Alat-alat musik yang digunakan dalam musik daerah ini
antara lain : rebab, gambang, gender, gendang dan suling diagonal.
9. Musik Daerah Daerah Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki musik daerah yang
dinamakan dengan nama gendang bulo. Alat musik yang digunakan dalam musik ini
antara lain :gendang, keso, hobo, atau puwi-puwi, basing-basing, popondi atau
tolindo, dan kecapi
10. Musik Daerah Daerah Papua
Alat musik yang ada di Papua banyak berasal
dari Maluku seperti Tifa, rebana, rebab dan gong. Alat musik yang ada di Papua
adalah genderang yang dihiasi dengan pahatan dan sekakas yang digunakan untuk
menarik ikan hiu dalam suatu perburuan di laut.
C. UNSUR-UNSUR MUSIK NUSANTARA
1. Melodi
Yaitu rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi
berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.
2. Ritme
Yaitu gerak nada yang teratur mengalir karena
munculnya aksen-aksen secara tetap.
3. Birama
Yaitu suatu tanda untuk menunjukkan jumlah
ketukan dalam satu birama. Garis biramaadalah garis vertikal yang memisahkan
antar birama yang satu dengan yang lainnya. Ada jensi birama, yaitu :
a. Birama
perduaan tunggal
Yang termasuk birama ini adalah birama 2/4 dan
2/8
b. Birama
perduaan bertingkat
Yang termasuk jenis birama inia adalah 4/4,
8/4, 4/8, dan 8/8
c. Birama
pertigaan tunggal
Yaitu birama ¾ dan 3/8
d. Birama
pertigaan bertingkat
Yaitu birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8
4. Tangga nada
Adalah susunan nada-nada yang beraturan dan
mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Tangga Diatonis
Adalah susunan nada-nada yang beraturan dan
mempunyai pola jarak 1 dan ½. Tangga nada diatonis ada 2 macam, yaitu :
1)
Tangga diatonic mayor, yaitu tangga nada yang mempunyai pola jarak
1-1-1/2-1-1-1-1/2. Contoh c-d-e-f-g-a-b-c’
2)
Tangga nada diatonic minor, ada empat macam tangga nada minor :
a)
Tangga nada minor asli
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1-1-1/2.
Contoh a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’
b)
Tangga nada minor melodis
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1 pada
waktu naik sedangkan pada waktu turun pola jaraknya berubah yaitu
1-1-1/2-1-1-1/2-1. Contoh a-b-c’-d’-e’-fis’-gis’-a’-g’-f’-e’-d’-c’-b-a
c)
Tangga nada minor harmonis
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-11/2-1/2
Contoh a-b-c’-d’-e’-f’-gis’-a’
d)
Tangga nada minor zigana
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1 1/2-1/2-1-1-1/2
Contoh : a-b-c’-dis’-e’-fis’-gis’-a’
b. Tangga nada Kromatis
Adalah susunan nada-nada yang beraturan dan
mempunyai pola jarak 1/2. Contoh : c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b-c’
c. Tangga nada Debusian
Adalah tangga nada yang beraturan dan mempunyai
pola jarak 1
Contoh : c-d-eis-fis-gis-ais-c’
5. Tempo, dinamika dan ekspresi
a. Tempo, adalah tanda yang menunjukan
cepat lambatnya suatu lagu dinyanyikan. Istilah tempo ada tiga yaitu
1) Tempo lambat
: Largo,
Lento, Adagio
2) Tempo
Sedang : Andante,
Moderato
3) Tempo
Cepat
: Allegro, Vivace, presto
Selai istilah utama, kadang seorang pencipta
lagu melakukan pengubahan atau penambahan dengan istilah lain dengan akhiran
tertentu. Cara yang biasa digunakan seperti berikut :
a) Penggabungan
dua istilah, misalnya Allegro Vivace yang berarti lebih cepat dari Allegro,
tetapi kurang dari vivace
b) Menambah istilah
lain. Kata-kata yang digunakan seperti berikut :
Con amore : dengan penuh cinta
Conbrio : dengan hidup
Con fiesta : dengan meriah
Con espressione : dengan penuh perasaan
Con dolore : dengan sedih
Con mastoso : dengan agung
Misalnya dari istilah adagio menjadi adagio con
maestoso
c) Menambah
akhiran “etto” yang berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat.
Misalnya jika allegretto yang berarti agak cepat dan allegrissimo
yang berarti sangat cepat.
Alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan
lagu disebut metronome manzel yang sering disingkat dengan “MM”. Angka
metronome manzel menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit.
b. Dinamika adalah perubahan keras
lembutnya lagu dalam sebuah lagu. Dalam penulisan dinamik pada sebuah lagu
dinyatakan dengan beberapa tanda dan istilah, diantaranya sebagai berikut :
1) Dinamika
lembut
a) Piano (p)
: lembut
b) Pianissimo (pp)
: sangat lembut
c) Pianissimo
assai (ppp) : amat sangat lembut
d) Mezzo piano (mp)
: agak lembut
e) Piano
forte (pf) : dimulai dengan lembut, kemudian mengeras
2) Dinamika keras
a) Forte (f)
: keras
b) Fortissimo (ff)
: sangat keras
c) Fortissimo
assai (fff) : amat sangat keras
d) Mezzo forte (mf)
: agak keras
e) Forte piano
: dimulai dengan keras, kemudian melembut.
3) Tanda
perubahan dinamika
a) Crescendo
(cresc) : makin keras
b) Decrescendo
(decresc) : makin lembut
c) Mezza di
voce : mengeras kemudian melembut
d) Diminuendo (dim)
: makin lembut
c. Ekspresi
Dalam musik ekspresi menyatakan suatu sifat
atau jiwa lagu secara spesifik. Sifat atau jiwa tersebut dinyatakan dalam suatu
istilah yang menggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan.
Istilah-istilah tersebut ditulis dalam bahasa Italia, antara lain :
1) Marciale atau Marcia
2) Maestozo
3) Con expressionne
4) Dolce
5) Religioso
6) Dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar