}
Free Atom Cursors at www.totallyfreecursors.com
Setelah itu copy kod JieZunaE: Juli 2012

Rabu, 04 Juli 2012

BRAWIJAYA


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN KARYA WISATA


Laporan Kegiatan Karya Wisata ini telah disahkan, pada :
Hari / Tanggal  :






Mengetahui
Kepala SMP Negeri 16 Pekalongan


Drs. Basuno
Pembina
NIP. 19800602 200801   213
Menyetujui :
Guru Pembimbing / Wali Kelas


Adi Sucipto
                         NIP.         



KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamien puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan karya wisata dengan selamat dan lancar.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Kepala Sekolah dan Bapak / Ibu Guru Pembimbing yang telah membina dan membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan kegiatan karya wisata sebagai pelaksanaan pembelajaran yang kami lakukan di luar sekolah. Dengan demikian wawasan dan pengetahuan kami menjadi bertambah dan semoga berguna kelak di masa akan datang.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya segala kritik dan saran kami harapkan untuk menjadi lebih baik. Kami berharap kegiatan ini setiap tahun dapat berjalan dengan baik sehingga pengetahuan semua siswa semakin bertambah.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam melaksanakan kegiatan ini, Amien.







Batang, 08 Mei 20011


Penyusun


DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i
Halaman Pengesahan................................................................................................. ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................................... iv
Daftar Lampiran........................................................................................................ v

A.    Bagian Isi.............................................................................................................. 1
1.      Latar Belakang Karya Wisata......................................................................... 1
2.      Tujuan Karya Wisata...................................................................................... 1
3.      Manfaat Karya Wisata.................................................................................... 1
4.      Waktu dan Obyek........................................................................................... 1
5.      Gambaran Obyek............................................................................................ 2
6.      Lokasi dan Sejarah ......................................................................................... 3
a.       Sejarah Berdirinya..................................................................................... 3
b.      Perana Museum Brawijaya........................................................................ 3
c.       Benda Koleksi Museum Brawijaya........................................................... 3
d.      Fasilitas...................................................................................................... 11


B.     Penutup................................................................................................................... 12
1.      Kesimpulan....................................................................................................... 12
2.      Saran................................................................................................................. 12

A.    BAGIAN ISI

1.      Latar Belakang Karya Wisata
Dunia anak lebih dominan dengan dunia bermain. Bahkan dari bermain ini pula anak akan menyerap banyak pelajaran maupun hikmah baik secara langsung maupun secara tidak langsung, yang baik maupun yang kurang baik. Dalam pembelajaran dikelas pun untuk menyampaikan suatu materi akan lebih menarik dan diterima apabila di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Disini lah makna kontekskualitas dari desain pembelajaran dituntut, artinya pembelajaran akan lebih bermakna apabila menyentuh dunia nyata yang dialami oleh anak itu sendiri. Bermain itu sendiri tidak terbatas dengan sebuah permainan, melainkan segala perilaku dan keterlibatan emosi anak dalam persinggungannya dengan orang lain maupun lingkungan sekitar.
Untuk itu perlu kiranya pada waktu tertentu anak (siswa) dibawa kelingkungan alami diluar sekolah untuk membandingkan antara teori yang telah diterima dikelas dengan kenyataan dilapangan. Salah satu alternatif dari kegiatan tersebut adalah kegiatan karya wisata siswa (studi tour) ke suatu tempat. Selain itu dalam kegiatan ini anak dituntut untuk mampu belajar menyusun laporan sebagai praktek dalam pembelajaran menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal terpenting dalam kegiatan ini adalah membekali siswa untuk belajar dan berfikir kritis dan membiasakan siswa untuk menulis suatu karya ilmiah.

2.      Tujuan Karya Wisata
a.       Melaksanakan salah satu program kerja sekolah
b.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan/mempraktekkan teori yang telah diterima dengan lingkungan yang sebenarnya.
c.       Melatih siswa terutama siswa kelas 8 untuk dapat menyusun laporan kegiatan secara benar.
d.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunjungi beberapa obyek wisata di kawasan Jakarta.

3.      Manfaat Karya Wisata
a.       Menambah wawasan dan pengetahuan siswa
b.      Melatih siswa untuk selalu berfikir kritis dan analitis

4.      Waktu dan Obyek
a.       Kegiatan akan dilaksanakan pada 20 April 2011
b.      Obyek yang dikunjungi meliputi
5.      Gambaran Obyek
a.       Museum Brawijaya
b.      Jatim Park
c.       Masjid Cheng Ho
d.      Jembatan Suramadu
e.       Pusat Belanja Tanggulangin
MUSEUM BRAWIJAYA

1.      Sejarah Berdirinya
Usaha untuk pendirian Museum Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oelh pemrakarsanya, yaitu Brigjen TNI (Pum) Soerachman (Mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962). Adapun maksud pendirian museum ini adalah untuk membuktikan kepada masyarakat mengenal sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

2.      Perana Museum Brawijaya
a.       Sebagai media pendidikan
b.      Sebagai tempat rekreasi
c.       Sebagai tempat penelitian ilmiah
d.      Sebagai tempat pembinaan mental kejuangan dan pewarisan nilai-nilai `45 dan TNI `45 bagi prajurit TNI dan masyarakat umum
e.       Sebagai tempat pembinaan mental kejuangan dalam rangka pembinaan wilayah

3.      Benda Koleksi Museum Brawijaya
a.      Halaman depan
Di halaman depan Museum Brawijaya terdapat taman senjata yang diberi nama “Agne Yastra Loka”
Agne   : Api
Yastra  : Senjata
Loka    : Tempat / taman
Sehingga dapat diartikan secara bebas sebagai tempat /  taman senjata yang diperoleh dari api revolusi 1945.
Adapun benda-benda yang dipamerkan adalah sebagai berikut :
1.      Kendaraan Tank

Pabrik        : Jepang
Berat         : 14 Ton

2.      Senjata Penangkis Serangan Udara (PSU)

Pabrik        : Jepang
Model        : Double Loop Luchdoul
Kaliber      : 40 mm

3.      Meriam 3,7 Inch (Si Buang)
Pabrik  : Vickers Amstrong Australia
Model        : MK-II AP 3 3,7 Inch
Berat         : 10 Ton
Panjang     : 5 meter
Nomor       : L/3557

  4.      Tank Ampibi AM Track
Kendaraan tempur Ampibhi AM Track ini pernah dipergunakan oleh tentara Belanda yang hendak menduduki Kota Malang pada mas perang kemerdekaan I. 35 orang anggota pasukan TRIP gugur. Jenazahnya dimakamkan dalam kuburan massal sebelah utara ujung timur jalan salak dan tempat ini sekarang dikenal dengan sebagai Taman Makam Pahlawan TRIP Malang.

5.      Patung Jendral Sudirman
Pembuatan patung Jendral Sudirman dimaksudkan untuk mengabdikan dan mengenang jasa-jasa Pangsar Jendral Sudirman. Sifat pejuang, pemimpin dan pahlawan yang mengabdikan diri sepenuhnya untuk kepentingan bangsa dan negara sehingga beliau disebut sebagai Bapak TNI.

b.      Ruang Loby
Di ruang ini terdapat dua buah relief (lukisan timbul di dinding) dan dua perangkat lambang-lambang kodam (Badge) di Indonesia.
1.      Relief sebelah selatan, melukiskan wilayah kekuasaan Majapahit juga dipahatkan perahu Hongi yang menggambarkan bahwa Majapahit memiliki armada laut yang kuat sehingga berhasil mempersatukan Nusantara serta pahatan Raden Wijaya dalam bentuk Harihara.
2.      Relief sebelah utara, menunjukkan daerah-daerah tugas yang pernah dijalani oleh pasukan Brawijaya dalam rangka menegakkan kemerdekaan menumpas gerakan sparatis dan gerombolan pengacau keamanan serta tugas internasional sebagai pasukan perdamaian dan keamanan PBB di luar negeri (Mesir, Kongo, timur Tengah, Vietnam dan lain-lain)
3.      Badge Kodam / Kotamar TNI AD di Indonesia :
a.       Sebelah utara di tampilkan badge kodam / kotama TNI AD dari tahun 1959 s/d 1985 sejumlah 17 kodam yaitu :
-          Kodam I / Iskandar Muda                                    : Aceh
-          Kodam II / Bukit Barisan                         : Sumatera Utara
-          Kodam III / 17 Agustus                           : Sumatera Barat
-          Kodam IV / Sriwijaya                               : Sumatera Selatan
-          Kodam V / Jaya                                        : Jakarta
-          Kodam VI / Siliwangi                               : Jawa Barat
-          Kodam VII / Diponogoro                         : Jawa Tengah
-          Kodam VIII / Brawijaya                          : Jawa timur
-          Kodam IX / Mulawarman                         : Kalimantan
-          Kodam X / Lambung  Mangkurat                        : Kalimantan Timur
-          Kodam XI / Lambung Bungai                  : Kalimantan Tengah
-          Kodam XII / Tanjung Pura                       : Kalimantan Barat     
-          Kodam XIII / Merdeka                            : Sulawesi Utara
-          Kodam XIV / Hasanudin                         : Sulawesi Selatan
-          Kodam XV / Pattimura                             : Ambon
-          Kodam XVI / Udayana                            : Bali
-          Kodam XVII / Cendrawasih                    : Irian Jaya
b.      Sebelah selatan dipamerkan badge kodam setelah reorganisasi TNI AD yang berlaku mulai 1 April 1985 berjumlah 10 kodam meliputi :
-          Kodam I / Bukit Barisan                           : Sumatera Utara
-          Kodam II/ Sriwijaya                                 : Sumatera Selatan
-          Kodam III / Siliwangi                               : Jawa Barat
-          Kodam IV / Diponogoro                          : Jawa Tengah
-          Kodam V/ Brawijaya                                : Jawa timur
-          Kodam VI / Tanjung Pura                                    : Kalimantan
-          Kodam VII / Wirabuana                           : Sulawesi
-          Kodam VIII / Trikora                               : Irian Jaya  / Papua
-          Kodam IX / Udayana                                : Bali dan Nusa Tenggara
-          Kodam Jaya                                              : Jakarta
c.       Pada akhir tahun 2002 diaktifkan kembali kodam / kotama :
-          Kodam Iskandar Muda                             : Aceh
-          Kodam Pattimura                                      : Ambon


c.       Halaman tengah
1.      Gerbong maut
Pada masa perang kemerdekaan I tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda mendarat di Pasir Putih dan menyerang beberapa kota termasuk Bondowoso. Dalam pertempuran tersebut tentara Belanda menahan sejumlah pejuang di penjara Bondowoso.
Gerbong barang nomor GR 10152 adalah salah satu dari 3 gerbong yang pada tanggal 23 September 1947 pukul 02.00 menjelang pagi para tawanan yang berada di penjara Bondowoso (berjumlah 100 orang) diangkut dengan menggunakan 3 buah gerbong barang untuk dipindahkan ke Surabaya. Karena berdesak-desakan dalam gerbong yang sempit dan pintu serta jendelanya ditutup rapat selama dalam perjalanan, sehingga udara dalam gerbong sangat panas dan mengakibatkan banyak pejuang yang meninggal, sedangkan yang masih hidup menggedor-gedor minta air dan minta dibukakan pintu agar udara dapat msuk, tetapi tentara Belanda yang mengawal menjawab “Air tidak ada, yang ada hanyalah peluru”. Ketika sampai di stasiun Wonokromo Surabaya sebagian besar pejuang 46 meninggal dunia, 42 dalam keadaan sakit/lemas dan 12 orang sehat. Kemudian 12 orang pejuang yang masih sehat di masukkan ke dalam penjara kali sosok Surabaya.
2.      Perahu Segigir
Nama pemilik        : Bapak Makiya
Alamat                  : Desa Prenduan
                                Sumenep Madura
Jenis                      : Ikan
Penangkap             : 6 orang
Tahun pembuatan  : Sebelum Juli 1947

Pada bulan Nopember 1947 Belanda berhasil menduduki Pasongsongam Sumenep. Pasukan Joko Tole (Sabilillah) di tempat tersebut terpaksa mengundurkan diri ke desa Prenduan pesisir antara Sumenep dan Pamekasan.

d.      Ruang I
Memamerkan benda-benda koleksi dari tahun 1945 s/d 1949. Adapun koleksi yang dipamerkan adalah :
1.      Foto-foto Panglima Kodam di Jawa Timur sejak tahun 1945 s/d sekarang.
2.      Lukisan pakaian seragam PETA, HEIHO dan pejuang.
-          Hitam pakaian tentara Gerilya
-          Cokelat pakaian tentara HEIHO
-          Baju jas hijau dan sepatu lars pakaian tentara Peta
-          Hijau krah putih pakaian BKR / TKR

3.      Lukisan Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama Prajurit Peta
4.      Burung merpati pos yang pernah digunakan sebagai kurir di daerah Komando Ronggolawe Lamongan / Bojonegoro dengan front Surabayapada tahun 1946.
5.      Termos terbuat dari tempurung kelapa yang pernah digunakan oleh tentara peta pada masa penjajahan Jepang.
6.      Pedang Samurai sebagai kelengkapan Perwira Jepang yang berhasil direbut oleh TKR dari tentara Jepang di perkebunan Ngrakah Sepanon kabupaten Kediri.
7.      Meja kursi yang digunakan untuk perundingan penghentian tembak menembak (genjatan senjata) antar TKR / pejuang dengan sekutu di Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1945. Pihak Indonesia diwakili oleh Bung Karno, sedangkan pihak sekutu diwakili oleh Meyjen  Havtorn dan Brigjen Mallaby.
8.      Senjata buatan pabrik senjata Mrican Kediri tahun 1945 s/d 1946.
9.      Alat perhubungan atau radio yang pernah digunakan oleh Den Hub Brawijaya pada tahun 1945 s/d 1946.
10.  Lukisan pertempuran Surabaya sekitar 10 November 1945 yang melatar belakangi hari Pahlawan, dengan semboyan “Hidup atau Mati”, lebih baik mati belakang tanah daripada hidup di bawah telapak kaki penjajah.
11.  Senjata-senjata hasil rampasan.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, kemudian dilanjutkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan baik melawan tentara Jepang maupun tentara Belanda dengan sekutunya. Sebagai bekal untuk mempertahankan kemerdekaan, para pejuang berusaha merebut senjata dan peralatan perang yang lain dari tentara Jepang. Dengan semangat juang tinggi, akhirnya berhasil merebut senjata dan peralatan perang lainnya dari tangan tentara Jepang.
Perang untuk mempertahankan kemerdekaan kemudian dilanjutkan untuk menghadapi tentara sekutu dan Belanda selama perang kemerdekaan pejuang berhasil merampas senjata-senjata baik dalam pertempuran maupun melalui penyergapan-penyergapan.
12.  Peta pendudukan musuh dan kantong-kantong gerilya serta geris pertahanan TKR.
13.  Peta perang kemerdekaan I (21 Juli 1947) menggambarkan gerakan serangan tentara Belanda serta pertahanan TKR dan pejuang RI di daerah-daerah perbatasan.
14.  Peta perang kemerdekaan II (19 Desember 1948) yang menggambarkan gerakan serangan tentara Belanda terhadap daerah dan kedudukan pasukan TKR dan pejuang RI di Jawa Timur dan juga menggambarkan kedudukan pertahanan pasukan kita yang kemudian dilanjutkan gerakan penyusupan ke dalm daerah pendudukan Belanda dengan taktik perang gerilya.
15.  Peralatan yang pernah dipakai Jendral Sudirman (peralatan makan, meja kursi, bambu runcing, dipan, tempat air wudhu) saat memimpin gerilya di desa Loceret Bajulan Nganjuk.
16.  Peta route gerilya Pangsar Jendral Sudirman yang dimulai dari yogyakarta 19 Desember 1948 s/d 10 Juli 1949 menuju Jawa Timur dan kembali lagi ke Yogyakarta melalui route yang berbeda menempuh perjalanan 1009 Km.
17.  Alat-alat kesehatan yang pernah digunakan oleh dr. Harjono yang gugur menghadapi Belanda dalam pertempuran di Krian Mojokerto tahun 1948.
18.  Pakaian dan mantel Letkol dr. Soebandi, dr. Brigade III/ Damarwulan merangkap sebagai Resimen Militer Jember yang gugur bersama Letkol Moc. Srudji Komandan Brigade III / Damarwulan dalam suatu pertempuran sengit melawan Belanda di Karang Kedawung sebelah Selatan Jember pada tanggal 8 Pebruari 1949.
19.  Peralatan yang pernah digunakan oleh Kapten Soemitro dalam perang kemerdekaan menghadapi Belanda di daerah Nongkojajar Pasuruan pada tahun 1948.
20.  Lukisan yang menceritakan saat Jenderal Sudirman mengadang inspeksi pasukan di Malang dalam rangka persiapan pemulangan tawanan perang Jepang.
21.  Lukisan pertempuran terbunuhnya Brigjen A.W.S. Mallaby di depan gedung internatio jembatan Merah Surabaya pada tanggal 30 Oktober 1945.
22.  Lukisan pertempuran di depan gedung Kempetai (markas tentara Jepang) untuk merampas persenjataan Jepang, tempat ini sekarang didirikan tugu pahlawan.
23.  Lukisan yang mengisahkan pemberangkatan tawanan Jepang di stasiun KA Malang selatan (stasiun Kota Lama) pada tahun 1945.
24.  Lukisan pemberangkatan tawanan Jepang ke palabuhan Probolinggo menuju pulau Galang pada tahun 1945.
25.  Lukisan serah terima samurai dari Brigjen Wabe Sigewa kepada Jenderal Sudirman pada tanggal 28 April 1946 di Malang.
26.  Mata uang yang pernah berlaku di Indonesia pada masa Revolusi.
27.  Senjata peninggalan TRIP yang pernah dipakai dalam pertempuran di Gunungsari tanggal 28 November 1945.
28.  Mobil sedan keluaran pabrik Desoto USA tahun 1941 yang pernah digunakan Kolonel Sungkono Panglima Devisi I / Jawa Timur 1948.
29.  Panji-panji / lambang-lambang Satuan yang pernah digunakan oleh kesatuan-kesatuan Kodam VIII / Brawijaya pada tahun 1945.

e.       Ruang Pameran II
Memamerkan benda-benda koleksi dari tahun 1950/d 1976. Koleksi yang dipamerkan adalah :
1.      Petakota Malang dan perkembangannya  mulai dari zaman pemerintahan Belanda hingga beralih kepada Republik Indonesia dari tahun 1919 s/d sekarang.
2.      Foto-foto Burgemester dan walikota Malang dari jaman pemerintahan Belanda sampai sekarang.
3.      Meriam dan bejana besi hasil rampasan operasi Seroja Timor Timur oleh pasukan Kodam Brawijaya tahun 1975 s/d 1976.
4.      Senjata rampasan dari PRRI / Permesta.
Pada tahun 1958 terjadi pemberontakan oleh PRRI di Sumatera Barat serta Permesta di Sulawesi Tengah dan Utara. Untuk menumpas pemberontakan tersebut dibentuk satuan tugas operasi Militer yang diberi nama “Operasi 17 Agustus”, dalam operasi tersebut pasukan Brawijaya berhasil menangkap dan menawan tokoh-tokoh pemberontak serta merampas bermacam-macam  senjata berat maupun ringan (STTB dan SMB).
5.      Mesin hitung (kalkulator) dan alat cetak kartu, komputer pertama yang digunakan oleh Jawatan keuangan Kodam VIII / Brawijaya.
6.      Maket Patung Raden Wijaya sebagai Prabu Brawijaya.
7.      Teks Sapta Marga dan Sumpah Prajurit terbuar dari marmer yang pernah dipasang di ruang hening Makodam V / Brawijaya.
8.      Peta penugasan pasukan Brawijaya yang merupakan penunjuk daerah-daerah penugasan pasukan Brawijaya di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka menumpas pemberontakan-pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia.
9.      Alat musik yang pernah digunakan oleh Detasemen Musik Kodam V / Brawijaya ini merupakan hasil rampasan dari Belanda pada tahun 1952.
10.  Peralatan perang yang digunakan pasukan Brawijaya untuk merebut Irian Barat pada operasi Trikora pada tanggal 19 Desember 1961 terdiri dari pakaian tutul, payung terjun, dan senjata.
11.  Peralatan tradisional rakyat Irian Jaya yang diperoleh pada waktu pasukan Brawijaya melaksanakan Operasi Trikora.
12.  Lukisan timbul Mayjen Soeharto untuk mengenang saat menjabat sebagai Panglima Mandala dalam rangka merebut kembali Irian Barat dari kekuasaan Belanda pada tahun 1961.
13.  Atribut dr. Arjoko. Kapten dr. Arjoko dari jawatan kesehatan Kodam VIII / Brawijaya yang gugur di Irian Jaya pada bulan Maret 1964 akibat pesawat udara yang ditumpanginya jatuh di Ganyem Irian Jaya.
14.  Bendera Katanga yang merupakan hasil rampasan dari pemberontakan di Kongo saat pasukan Brawijaya bersama-sama pasukan lain bertugas di Kongo pada tahun 1962 s/d 1963 (kontingen Garuda II).
15.  Pakaian seragam tentara Papua buatan Belanda yang berhasil dirampas oleh pasukan Brawijaya.
16.  Meja dan lilin yang pernah digunakan sesepuh Brawijaya untuk azas pembinaan keluarga besar Brawijaya pada tahun 1966 di Candi Panataran.
17.  Peralatan Topografi yang pernah digunakan oleh Brigade Topografi AD pada tahun 1945.
18.  Senjata-senjata hasil rampasan Operasi Trisula dalam rangka penumpasan sisa-sisa komunis di Blitar Selatan tahu 1968.
19.  Senjata-senjata hasil rampasan Operasi Seroja di Timor Timur oleh pasukan Brawijaya tahun 1975 s/d 1976.
20.  Album nama-nama prajurit Brigif 2 Dharma Yudha yang gugur dalam Operasi Seroja Timor Timur pada tahun 1975 s/d 1976.
21.  Bendera Portugal hasil rampasan Brigif Linud 18 pada Operasi Seroja 1975.
22.  Mata uang Jepang yang beredar di Indonesia.
23.  Patung burung elang merupakan lambang satuan Brigif 10 yang dilikuidasi pada tahun 1975.
24.  Piala dan tanda penghargaan dari satuan Kodam Brawijaya yang dilikuidasi.


f.       Perpustakaan
Perpustakaan Museum Brawijaya merupakan tempat untuk mengoleksi buku-buku dan dokumen-dokumen (Audio visual) sejarah perjuangan TNI, karya-karya umum dan referensi yang terkait dengan pengabdian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.      Fasilitas
a.       Ruang tunggu (waiting room) loby
b.      Area istirahat (rest area) lantai dua
c.       Area parkir (parking area)
d.      Aula (hall)
e.       Mushola (mosque)
f.       Kantin (Caffetaria)
g.      Perpustakaan (Library)


B.     PENUTUP
  1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, kegiatan widya wisata ini dapat di simpulkan bahwa di indonesia terutama di Jawa Timur banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan lestarikan tempat tersebut seperti yang penulis kunjungi diantaranya: Museum Brawijaya, Jatim Park, Masjid Cheng Ho, Jembatan Suramadu, Pusat Belanja Tanggulangin.

  1. Saran
Dari kegiatan widya wisata ini masih banyak kekurangan dimana-mana, untuk itu penulis menyarankan:
1.      Untuk Sekolah
a.       Program wisata hendaknya terus diterapkan mengingat manfaatnya yang penting bagi para siswa.
b.      Pihak sekolah hendaknya memonitoring kegiatan para siswa di tempat wisata agar tujuan widya wisata tercapai dan terjadi hal-hal yang diinginkan.
2.      Untuk Pemerintah
a.       Pemerintah diharapkan lebih meningkatkan perhatian kepada objek-objek yang ada di Indonesia khususnya objek wisata di daerah pedalaman.
b.      Pemerintah perlu meningkatkan kegiatan promosi terhadap objek-objek wisata di Indonesia.