Karakteristik-karakteristik efektivitas komunikasi antar
pribadi ini oleh Joseph DeVito (1986) dalam bukunya The Interpersonal
Comunication Book dilihat dari 2 perspektif, yaitu:
1.
Perspektif humanistik, meliputi sifat-sifat:
a.
Keterbukaan (openness);
b.
Perilaku suportif (supportiveness);
c.
Perilaku positif (positivenes);
d.
Empati (empathy);
e.
Kesamaan (equality).
2.
Perspektif Pragmatis, meliputi sifat-sifat:
a.
Bersikap yakin (confidence);
b.
Kebersamaan (immediacy);
c.
Manajemen interaksi (interaktion management);
d.
Perilaku ekspresif (expressiveness);
e.
Orientasi pada orang lain (other orientation).
A.
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DARI PERSPEKTIF
HUMANISTIS
Pendekatan ini berasal dari psikologi rogers. Berikut
adalah uraian mengenai sifat-sifat yang tercakup dalam perspektif humanistik.
1.
Keterbukaan
Sikap keterbukaan dalam
komunikasi antarpribadi ditunjukkan melalui 2 aspek. Aspek pertama, dan mungkin
paling jelas, yaitu bahwa kita harus terbuka pada orang-orang yang berinteraksi
dengan kita. Aspek kedua dari keterbukaan menunjukkan pada kemauan kita untuk
memberikan tanggapan terhadap orang lain dengan jujur dan terus terang tentang
segala sesuatu yang dikatakannya.
2.
Empati
Empati adalah kemampuan
seseorang untuk menempatkan dirinya sendiri pada peranan atau posisi orang
lain.
3.
Perilaku Suportif
Jack R. Gibb menyebut tiga
perilaku yang menimbulkan perilaku suportif, yakni deskriptif, spontanitas dan
profesionalisme.
a.
Deskriptif
Suasana yang deskriptif akan menimbulkan sikap sportif
dibading dengan suasana yang evaluatif. Artinya, orang yang memiliki sikap ini
lebih banyak meminta informasi atau deskripsi tentang suatu hal.
b.
Spontanitas
Orang yang spontan berkomunikasi adalah orang yang
terbuka dan terus terang tentang apa yang dipikirkannya.
c.
Profesionalisme
Seseorang yang memiliki sifat profesional ini adalah
orang yang memiliki sikap berpikir terbuka. Ada kemauan untuk mendengar
pandangan yang berbeda, dan bersedia menerima pendapat orang lain, bila memang
pendapatnya keliru.
4.
Perilaku Positif
Sikap positif dalam komunikasi
antarpribadi menunjuk paling tidak pada 2 aspek, yaitu: pertama, komunikasi
antarpribadi akan berkembang bila ada pandangan positif terhadap diri sendiri.
Kedua, mempunyai perasaan positif terhadap orang lain berbagai situasi komunikasi.
5.
Kesamaan
Kesamaan komunikasi
antarpribadi ini mencakup dua hal. Pertama, kesamaan bidang pengalaman di
antara para pelaku komunikasi. Artinya, komunikasi antarpribadi umumnya akan
lebih efektif bila para pelakunya mempunyai nilai, sikap, perilaku dan
pengalaman yang sama. Kedua, kesamaan dalam percakapan diantara para pelaku
komunikasi. Hal ini memberi pengertian bahwa dalam komunikasi antarpribadi
harus ada kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan.
B.
EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN PERSPEKTIF PRAGMATIS.
Pendekatan pragmatis yang dinyatakan oleh paul
wathlawick, William Ledere dan Don Jack Son. Berikut adalah uraian mengenai
sifat-sifat yang tercakup dalam perspektif pragmatis.
1.
Bersikap yakin
Dalam arti bahwa seseorang
tidak merasa malu, gugup atau gelisah menghadapi orang lain.
2.
Kebersamaan
Seseorang bisa meningkatkan
efektivitas komunikasi antarpribadi dengan orang lain bila ia bisa membawa rasa
kebersamaan. Orang yang memiliki sifat ini, bila berkomunikasi dengan orang
lain akan memperhatikan dan merasakan kepentingan orang lain.
3.
Manajemen interaksi
Seseorang yang menginginkan
komunikasi yang efektif akan mengontrol dan menjaga interaksi agar dapat
memuaskan kedua belah pihak sehingga tidak seorang pun merasa diabaikan.
4.
Perilaku ekspresif
Perilaku ekspresif ini hampir
sama dengan keterbukaan; mengekspresikan tanggung jawab terhadap perasaan dan
pikiran seseorang, terbuka pada orang lain dan memberikan umpan balik yang
relevan.
5.
Orientasi pada orang lain
Artinya adalah kemampuan
seseorang untuk beradaptasi dengan orang lain selama berlangsungnya komunikasi
antarpribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar