Isim Tasniyah.
(اسم تثنية/المثنّى)
Adalah termasuk yang menggunakan tanda i’rob pengganti/ tidak asli. Yakni menggunakan tanda alif untuk i’rob rofa’, dan ya’ untuk i’rob nashob & i’rob jarr.
Isim tatsniyah ialah isim yang menunjukkan arti “dua”/ganda sebagai bentuk ringkasan dari dua isim yang diathofkan (dihimpun), seperti lafadz الزيدان; sebagai bentuk ringkasan dari lafadz زيد و زيد.
Syarat-syarat isim bisa dibentuk tatsniyah, sebagai berikut:
Mu’rob (menerima i’rob)ü
Mu’rob (menerima i’rob)ü
Maka lafadz yang mabni (lawan mu’rob) tidak bisa dibentuk tatsniyah.
Adapun lafadzالّذان, الّتان, ذان, تان yang natabenenya sebagai isim-isim yang mabny) bukan merupakan
bentuk tatsniyahnya lafadz الّذي, الّتي,
ذي, تيakan
tetapi merupakan lafadz-lafadz yang dibentuk (sejak awal) sebagai lafadz yang
menunjukkan arti ganda.
Mufrodü
Maka lafadz-lafadz dlam bentuk jama’ dan tatsniyah tidak dapat ditatsniyahkan.
Munakkar (isim nakiroh/ tidak ma’rifat)ü
Mufrodü
Maka lafadz-lafadz dlam bentuk jama’ dan tatsniyah tidak dapat ditatsniyahkan.
Munakkar (isim nakiroh/ tidak ma’rifat)ü
Maka lafadz yang digunakan untuk nama/‘alam (العَلَم) dan masih mempertahankan status kema’rifatannya tidak dapat
ditatsniyahkan. Jika bermaksud membentuk tatsniyah dari isim ’alam maka isim
’alam tersebut diniatkan sebagai isim nakiroh dengan memasang ال ,karena isim nakiroh adalah isim yang bisa menerima ال , seperti: الزيدان
Tidak ditarkibü
Tidak ditarkibü
Maka lafadz yang sudah ditarkib (dirangkai) baik tarkib isnady
maupun tarkib mazji tidak bisa ditatsniyahkan. Seperti lafadz بعلبك (tarkib mazji) dan تأبّطَ شرّاً(tarkib isnady) yang
digunakan sebagai nama. Adapun tarkib idlofy dapat dibentuk tasniyah dengan
mentatsniyahkan juz (bagian) yang pertama, contoh: عبد الله
menjadi عبدا الله danخادم الدار menjadi خادما الدار
Cocok lafadznyaü
Maka lafadz ابوين yang merupakan ringkasan
dari اب وأمّ bukan tatsniyah melainkan mulhaq
bit-tatsniyah.
Cocokü ma’nanya
Maka dua lafadz yang ma’nanya beda tidak dapat dibentuk tatsniyah.
Seperti lafadzعين و عين yang salah satunya dikehendaki ma’na mata dan
yang satunya lagi dikehendaki ma’na mata air (sumber) tidak boleh
ditatsniyahkan menjadi عينان .
Memilikiü padan
Memilikiü padan
Maka lafadz قمر (rembulan) yang mana tidak mempunyai padan karena di bumi hanya ada satu rembulan, tidak dapat ditatsniyahkan. Adapun lafadz قمرَيْنِ yang berasal dari شمس و قمر adalah Mulhaq bit tatsniyah bukan isim tatsniyah.
Tidak terwakiliü oleh lafadz yang lain
Maka lafadz سواء (berarti: ‘sama’) tidak
bisa dibentuk tatsniyah karena sudah terwakili (tercukupi) oleh tatsniyahnya
lafadz ,سي yakniسيانِ (berarti: kedua-duanya
sama). Tidak boleh dikatakan سواءانِ .
jika ada isim yang menunjukkan arti dua/ganda dan tidak memenuhi
syarat-syarat di atas maka disebut Mulhaq bit tatsniyah (ملحق بالتثنية).
Ada beberapa
isim yang i’robnya disamakan (Mulhaq) dengan isim tatsniyah, yaitu:
اثنان, اثنتان, ثنتان isim-isim tersebut bukan isim tatsniyah karena tidak mempunyai bentuk mufrod (tunggal). Jadi, isim-isim tersebut bukan merupakan bentuk ringkasan dari dua isim yang di’athofkan.
اثنان, اثنتان, ثنتان isim-isim tersebut bukan isim tatsniyah karena tidak mempunyai bentuk mufrod (tunggal). Jadi, isim-isim tersebut bukan merupakan bentuk ringkasan dari dua isim yang di’athofkan.
كلا, كلتا yang diidlofahkan pada isim dlomir. Jika di’athofkan pada isim dhohir, maka menggunakan i’rob taqdiry yakni dengan harokat (tanda i’rob asli) yang dikira-kirakan pada huruf alif. Karena! Ingat! Alif selamanya tidak mampu menyandang harokat.
Sedangkan perbedaan antara isim tasniyah dengan jama’mudzakkar salim
dalam kondisi nashob dan jarr ialah sebagai berikut:
o Isim tasniyah: huruf sebelum ya’ dibaca fathah dan huruf setelah
ya’ dibaca kasroh.
o Jama’mudzakkarsalim: kebalikan isim tasniyah.
o Jama’mudzakkarsalim: kebalikan isim tasniyah.
JAMAK
Jamak adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua, seperti lafadz مهندسون artinya para insinyur, مدرّسات artinya para guru, انهار artinya sungai-sungai.
Jamak ada tiga: jamak mudzakar salim (مذكر سالم), jamak mu’annats salim (مؤنث سالم), dan jamak taksir(تكسير)
Jamak adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua, seperti lafadz مهندسون artinya para insinyur, مدرّسات artinya para guru, انهار artinya sungai-sungai.
Jamak ada tiga: jamak mudzakar salim (مذكر سالم), jamak mu’annats salim (مؤنث سالم), dan jamak taksir(تكسير)
Jamak Mudzakar Salimجمع مذكر سالم
1.
Pembentukan
jamak mudzakar salim
jamak mudzakar salim
dibentuk dengan cara menambahkan ون pada bentuk mufradnya
ketika I’rob rafa’, atau menambahkan ين pada bentuk mufradnya
ketika I’rob nashab atau jer. huruf sebelum ي (ya’) dikasroh dan huruf ن
(nun) difathah.
Contoh: حضرالفنّانون (para seniman itu telah hadir)
إنّ الله يحب المحسنين (sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang berbuat baik)
Penjalasan: lafadz الفنّان dijamakan dengan menambah ون menjadi الفنّانون, sedangkan lafadz المحسن dijamakan dengan menambah ين menjadi المحسنين.
Contoh: حضرالفنّانون (para seniman itu telah hadir)
إنّ الله يحب المحسنين (sesungguhnya Allah menyukai orang2 yang berbuat baik)
Penjalasan: lafadz الفنّان dijamakan dengan menambah ون menjadi الفنّانون, sedangkan lafadz المحسن dijamakan dengan menambah ين menjadi المحسنين.
2.
Lafadz
yang dijamakkan dengan jamak mudzakar salim
Lafadz yang bisa dijamakkan dengan jamak mudzakar salim hanya isim ‘alam (nama) dan isim sifat. dan harus memenuhi syarat.
Syarat bagi isim ‘alam (nama) harus menunjukkan mudzakar, berakal, tidak ada ta’nya, dan tidak tersusun dari dua kata.
Contoh: lafadz علىّ (nama org.) dijamakkan menjadi عليون, محمد menjadi محمدون , عامر menjadi عامرون .
Oleh karena itu lafadz seperti رجل dan غلام tidak dijamakkan dengan jamak mudzakar salim karena keduanya bukan isim ‘alam, lafadz زينب dan هـند juga tidak dijamakkan karena keduanya isim ‘alam yang menunjukkan mu’annats, lafadz حمزة dan معاوية tidak dijamakkan karena ada ta’nya, begitu juga lafadz سيبويه tidak dijamakkan karena tersusun dari dua kata سيب dan ويه .
Syarat bagi isim sifat harus menunjukkan mudzakar, berakal, tidak ada ta’nya, bukan dari bab yang mengikuti wazan أفعل yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلاء, bukan dari bab yang mengikuti wazan فعلان yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلى, dan bukan pula dari lafadz yang mu’annats dan mudzakarnya sama.
Contoh: lafadz مخلص dijamakkan menjadi مخلصون , نائم menjadi نائمون , مصرىّ menjadi مصريون, مسلم menjadi مسلمون, مجتهد menjadi مجتهدون, عراقى menjadi عراقيون.
Oleh karena itu lafadz seperti مرضع tidak dijamakkan dengan jamak mudzakar salim Karena termasuk sifat untuk mu’annats, lafadz شامخ dan فـسيح tidak dijamakkan karena untuk ghairu ‘akil (tdk berakal), lafadz أخضر dan أحمر tidak dijamakkan karena termasuk lafadz yang mengikuti wazan أفعل yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلاء, lafadz عـطشان dan شعبان juga tidak dijamakkan karena termasuk dari bab yang mengikuti wazan فعلان yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلى, begitu juga lafadz صبور dan جريح tidak dijamakkan karena bentuk mu’annats dan mudzakarnya sama.
Lafadz yang bisa dijamakkan dengan jamak mudzakar salim hanya isim ‘alam (nama) dan isim sifat. dan harus memenuhi syarat.
Syarat bagi isim ‘alam (nama) harus menunjukkan mudzakar, berakal, tidak ada ta’nya, dan tidak tersusun dari dua kata.
Contoh: lafadz علىّ (nama org.) dijamakkan menjadi عليون, محمد menjadi محمدون , عامر menjadi عامرون .
Oleh karena itu lafadz seperti رجل dan غلام tidak dijamakkan dengan jamak mudzakar salim karena keduanya bukan isim ‘alam, lafadz زينب dan هـند juga tidak dijamakkan karena keduanya isim ‘alam yang menunjukkan mu’annats, lafadz حمزة dan معاوية tidak dijamakkan karena ada ta’nya, begitu juga lafadz سيبويه tidak dijamakkan karena tersusun dari dua kata سيب dan ويه .
Syarat bagi isim sifat harus menunjukkan mudzakar, berakal, tidak ada ta’nya, bukan dari bab yang mengikuti wazan أفعل yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلاء, bukan dari bab yang mengikuti wazan فعلان yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلى, dan bukan pula dari lafadz yang mu’annats dan mudzakarnya sama.
Contoh: lafadz مخلص dijamakkan menjadi مخلصون , نائم menjadi نائمون , مصرىّ menjadi مصريون, مسلم menjadi مسلمون, مجتهد menjadi مجتهدون, عراقى menjadi عراقيون.
Oleh karena itu lafadz seperti مرضع tidak dijamakkan dengan jamak mudzakar salim Karena termasuk sifat untuk mu’annats, lafadz شامخ dan فـسيح tidak dijamakkan karena untuk ghairu ‘akil (tdk berakal), lafadz أخضر dan أحمر tidak dijamakkan karena termasuk lafadz yang mengikuti wazan أفعل yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلاء, lafadz عـطشان dan شعبان juga tidak dijamakkan karena termasuk dari bab yang mengikuti wazan فعلان yang mu’annatsnya mengikuti wazan فعلى, begitu juga lafadz صبور dan جريح tidak dijamakkan karena bentuk mu’annats dan mudzakarnya sama.
3.
Menjamakkan
isim maqshur, manqush, dan mamdud dengan jamak mudzakar salim
a.Isim maqshur bila dijamakkan dengan jamak mudzakar salim, maka aliefnya dibuang dan fathah sebelum و atau ي tidak dibuang (ditetapkan).
Contoh: lafadz أعلى dijamakkan menjadi أعلـون atau أعلـين , lafadz مـصطـفى menjadi مـصطـفـون atau مـصطـفين .
b. Isim manqush bila dijamakkan dengan jamak mudzakar salim, maka ya’nya dibuang, huruf sebelum و didlomah dan huruf sebelum ي dikasroh.
Contoh: lafadz الباقى dijamakkan menjadi الباقـون atau الباقـين , lafadz المحامى menjadi المحامـون atau المحامـين .
c. Isim mamdud bila dijamakkan dengan jamak mudzakar salim, maka hukumnya sama seperti mentatsniyahkan isim mamdud.
Contoh: رّ فاء dijamakkan menjadi رّ فائون (hamzahnya asli), lafadz بناء menjadi بنائون atau بنا وون (hamzahnya asalnya yaa’).
a.Isim maqshur bila dijamakkan dengan jamak mudzakar salim, maka aliefnya dibuang dan fathah sebelum و atau ي tidak dibuang (ditetapkan).
Contoh: lafadz أعلى dijamakkan menjadi أعلـون atau أعلـين , lafadz مـصطـفى menjadi مـصطـفـون atau مـصطـفين .
b. Isim manqush bila dijamakkan dengan jamak mudzakar salim, maka ya’nya dibuang, huruf sebelum و didlomah dan huruf sebelum ي dikasroh.
Contoh: lafadz الباقى dijamakkan menjadi الباقـون atau الباقـين , lafadz المحامى menjadi المحامـون atau المحامـين .
c. Isim mamdud bila dijamakkan dengan jamak mudzakar salim, maka hukumnya sama seperti mentatsniyahkan isim mamdud.
Contoh: رّ فاء dijamakkan menjadi رّ فائون (hamzahnya asli), lafadz بناء menjadi بنائون atau بنا وون (hamzahnya asalnya yaa’).
4.
Pembuangan
nun (ن)jamak mudzakar salim
nun (ن)jamak mudzakar salim dibuang bila mudhof (menjadi satu dengan kata lain).
Contoh: حضر مدرّسواللغات , قابلت مهنسوالطريق والكبارى.
nun (ن)jamak mudzakar salim dibuang bila mudhof (menjadi satu dengan kata lain).
Contoh: حضر مدرّسواللغات , قابلت مهنسوالطريق والكبارى.
5.
Lafadz-lafadz
yang disamakan dengan jamak mudzakar salim dari segi I’robnya.
Lafadz-lafadz berikut disamakan dengan jamak mudzakar salim dari segi I’robnya: اولو(بمعنى اصحاب) – عشرون, ثلاثون...الى تسعين – بنون – أهلون – سنون – هالمون – أرضون .
Isim-isim ini tidak terikat dengan syarat-syarat jamak mudzakar salim yang sidebutkan pada poin kedua tadi. Kecuali dirafa’kan dengan waawu (و ), dinashabkan dan dijerkan dengan yaa’ (ي) , oleh karena itu isim tersebut digolongkan mulhaq (disamakan ) dengan jamak mudzakar salim.
Contoh: حضرأربعون رجلا – الحمدلله ربّ العالمين – المال والبنون زينة الحياة الدنيا.
Jamak Mu'annats Salim جمع مؤنث سالم
Lafadz-lafadz berikut disamakan dengan jamak mudzakar salim dari segi I’robnya: اولو(بمعنى اصحاب) – عشرون, ثلاثون...الى تسعين – بنون – أهلون – سنون – هالمون – أرضون .
Isim-isim ini tidak terikat dengan syarat-syarat jamak mudzakar salim yang sidebutkan pada poin kedua tadi. Kecuali dirafa’kan dengan waawu (و ), dinashabkan dan dijerkan dengan yaa’ (ي) , oleh karena itu isim tersebut digolongkan mulhaq (disamakan ) dengan jamak mudzakar salim.
Contoh: حضرأربعون رجلا – الحمدلله ربّ العالمين – المال والبنون زينة الحياة الدنيا.
Jamak Mu'annats Salim جمع مؤنث سالم
1.
Pembentukan
jamak mu’annats salim
jamak mu’annats salim dibentuk dengan cara menambahkan ات pada bentuk mufradnya. Jamak mu’annats salim dirafa’kan dengan dlomah, dinashobkan dan dijerkan dengan kasroh.
Contoh: زينب dijamakkan menjadi زينبات, حمام menjadi حمامات, نهير menjadi نهيرات .
Bila akhir mufradnya ada huruf ta’ maka ketika dijamakkan ta’nya dibuang
Contoh: lafadz مهندسة dijamakkan menjadi مهندسات, lafadz تلميذ ة menjadi تلميذات , lafadz سيّارة menjadi سيّارات
jamak mu’annats salim dibentuk dengan cara menambahkan ات pada bentuk mufradnya. Jamak mu’annats salim dirafa’kan dengan dlomah, dinashobkan dan dijerkan dengan kasroh.
Contoh: زينب dijamakkan menjadi زينبات, حمام menjadi حمامات, نهير menjadi نهيرات .
Bila akhir mufradnya ada huruf ta’ maka ketika dijamakkan ta’nya dibuang
Contoh: lafadz مهندسة dijamakkan menjadi مهندسات, lafadz تلميذ ة menjadi تلميذات , lafadz سيّارة menjadi سيّارات
2.
Isim-isim
yang dijamakkan dengan jamak mu’annats salim
a.isim-isim
yang menunjukkan mu’annats dan sifat-sifatnya
contoh: مريم, زينب, مرضع
b.lafadz-lafadz yang diakhiri dengan ta’
contoh: خديجة, بديعة, طالبة, رواية, ذبابة. ( kecuali beberapa isim seperti: إمرأة, شاة, شفة dan أمة karena bentuk jamaknya نساء, شياه, شفاه, إماء.)
c.lafadz-lafadz yang diakhiri dengan alif ta’nits maqshuroh
contoh: سلمى, هدى, ذكرى, كبرى. (kecuali lafadz yang mengikuti wazan فعلى yang mudzakarnya mengikuti wazan فعلان seperti lafadz جوعى, عطشى, dan شبعى karena bentuk jamaknya جياع, عطاش, dan شباع
d.lafadz-lafadz yang diakhiri dengan alif ta’nits mamdudah
contoh: صحراء, حرباء, حسناء. (kecuali lafadz yang mengikuti wazan فعلاء yang mudzakarnya mengikuti wazan أفعل seperti lafadz حمراء, خضراء, dan صفراء. Karena bentuk jamaknya حمر, خضر, dan صفر. )
e.tashghirnya lafadz yang tidak berakal
contoh: نهير, جبيل, بويب, مصينع.
f.sifat yang tidak berakal
contoh: شامخ, dan شاهق ( dalam jumlah هذه جبال شامخات dan وتلك قصورشاهقات )
g.mashdar yang lebih dari tiga huruf
contoh: تطبيق, تنظيم, إصلاح, إكتتاب, إكرام, إمداد, إجراء, dan إشتباك
h.sebagian lafadz yang sima’i
contoh: حمام, سجل, dan أم ( bentuk jamaknya أمهات )
contoh: مريم, زينب, مرضع
b.lafadz-lafadz yang diakhiri dengan ta’
contoh: خديجة, بديعة, طالبة, رواية, ذبابة. ( kecuali beberapa isim seperti: إمرأة, شاة, شفة dan أمة karena bentuk jamaknya نساء, شياه, شفاه, إماء.)
c.lafadz-lafadz yang diakhiri dengan alif ta’nits maqshuroh
contoh: سلمى, هدى, ذكرى, كبرى. (kecuali lafadz yang mengikuti wazan فعلى yang mudzakarnya mengikuti wazan فعلان seperti lafadz جوعى, عطشى, dan شبعى karena bentuk jamaknya جياع, عطاش, dan شباع
d.lafadz-lafadz yang diakhiri dengan alif ta’nits mamdudah
contoh: صحراء, حرباء, حسناء. (kecuali lafadz yang mengikuti wazan فعلاء yang mudzakarnya mengikuti wazan أفعل seperti lafadz حمراء, خضراء, dan صفراء. Karena bentuk jamaknya حمر, خضر, dan صفر. )
e.tashghirnya lafadz yang tidak berakal
contoh: نهير, جبيل, بويب, مصينع.
f.sifat yang tidak berakal
contoh: شامخ, dan شاهق ( dalam jumlah هذه جبال شامخات dan وتلك قصورشاهقات )
g.mashdar yang lebih dari tiga huruf
contoh: تطبيق, تنظيم, إصلاح, إكتتاب, إكرام, إمداد, إجراء, dan إشتباك
h.sebagian lafadz yang sima’i
contoh: حمام, سجل, dan أم ( bentuk jamaknya أمهات )
3.
Menjamakkan
isim maqshur, manqush, dan mamdud dengan jamak mu’annats salim
a.isim maqshur bila dijamakkan maka dilihat alifnya
- jika alifny terletak diurutan ketiga maka dikembalikan keasalnya (وatau ي )
Contoh: عصا dijamakkan menjadi عصوات (alifnya asalnya wawu), هدى menjadi هديات (alifnya asalnya ya’)
- jika alifny terletak diurutan keempat dan seterusnya maka diganti ya’
Contoh: كبرى dijamakkan menjadi كبريات, ذكرى menjadi ذكريات, مشترى menjadi مشتريات ( disini suatu kesalahan fatal dengan menjamakkan kata مشترى menjadi مشتروات, karena yang benar adalah مشتريات )
b. isim manqush bila dijamakkan dengan jamak mu’annats salim maka ya’nya dikembalikan bila dibuang
contoh: مررت بانهار جاريات (جاريات jamak dari lafad جار )
c. isim mamdud bila dijamakkan maka dilihat hamzahnya
- bila hamzahnya asli maka tidak dibuang (ditetapkan )
Contoh: إنشاء dijamakkan menjadi إنشاءات
- jika hamzahnya menunjukkan tanda mu’annats maka diganti waawu
Contoh: صحراء dijamakkan menjadi صحروات, حسناء menjadi حسناوات
- jika hamzahnya berasal dari waawu atau yaa’ maka bisa tidak dibuang ( ditetapkan ) atau diganti waawu.
Contoh: سماء dijamakkan menjadi سماءات atau سماوات ( hamzahnya asalnya waawu dari kata سما يسمو ), وفاء dijamakkan menjadi وفاءات atau وفاوات ( hamzahnya asalnya yaa’ dari kata وفى يفى)
4. Menjamakkan isim yang terdiri dari tiga huruf dan huruf tengahnya mati ( disukun)
a.jika ada isim mu’annats yang terdiri dari tiga huruf dan huruf tengahnya mati ( disukun ) dan berupa huruf shohih (bukan huruf illat) serta awalnya difathah, maka bentuk jamaknya huruf yang kedua difathah.
Contoh: ركعة menjadi ركعات, نظرة menjadi نظرات, نشرة menjadi نشرات , حلقة menjadi حلقات, صدمة menjadi صدمات.
b.adapun bila huruf awalnya didlomah atau dikasroh, maka huruf yang kedua boleh dimatikan ( disukun) atau difathah atau mengikuti huruf sebelumnya.
Contoh: حجرة dijamakkan menjadi حجرات atau حجرات atau حجرات, خدمة menjadi خدمات atau خدمات atau خدمات ( suatu kesalahan bila menjamakkan kata خدمة menjadi خدمات )
Catatan: jika isim mufradnya bukan terdiri dari tiga huruf seperti kata مريم , atau mu’tal ‘ain (ثورة ), atau huruf tengahnya tidak mati (disukun) seperti ورقة , maka ‘ainnya tetap bila dijamakkan seperti bentuk mufradnya tanpa mengalami perubahan contoh seperti lafadz-lafadz tadi jika dijamakkan menjadi مريمات, ثورات, ورقات
Jamak taksirجمع تكسير
Jamak Taksir adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua serta berubah dari bentuk Mufradnya. Jamak Taksir merupakan bentuk jamak yang banyak dipakai, baik untuk yang berakal maupun tidak berakal, baik mudzakar maupun mu’annats. Kebanyakan bentuk jamak taksir adalah sima’i (irregular)
Contoh: صورة menjadi صور, ميدان menjadi ميادين.
Jamak Taksir dibagi menjadi dua: yaitu jamak qillah ( قلّة ) dan jamak kasroh
( كثرة ).
1.Jamak qillah
Adalah jamak yang menunjukkan arti mulai dari tiga sampai sepuluh.Ada empat bentuk wazan
jamak qillah yaitu:
أفعل contohnya: نفس menjadi أنفس, عين menjadi أعين.
أفعال contohnya: سيف menjadi أسياف, عنب menjadi أعناب.
أفعلة contohnya: رغيف menjadi أرغفة, عمود menjadi أعمدة.
فعلة contohnya: فتى menjadi فتية, صبىّ menjadi صبية.
2.Jamak kasroh
Adalah jamak yang menunjukkan arti mulai dari tiga hingga tidak terbatas. Banyak bentuk wazan-wazan jamak kasroh diantaranya:
1.jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat mudzakar berakal. (wazan-wazanya: فـَعَـلة - فـُعَـلاء - فـُعـَلة - فـُعّال - أفـْعِلاء )
Contoh: طـَلَبة - شـُرَفـَاء - قـُضـَاة - كـُتـَّاب - أقـْوياء.
2.jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat yang mengikuti wazan أفعل yang mua’annatsnya berwazan فعلاء. ( wazannya : فـُعـْل )
Contoh: حـُمْرٌ - خـُضْرٌ - صـُفـْرٌ – عُمْىٌ - بُكـْمٌ.
3.jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat yang mengikuti wazan فعيل yang menunjukkan arti rusak atau menderita. ( wazannya : فـَعْلى )
Contoh: جـَرحَى – مَرْضَى - قـَتـْلىَ – أسْرَى
4.jamaknya isim yang berwazan فعَلٌ atau فعْلٌ ( wazanya: فعال dan فعول.
Contoh: جَبَلٌ menjadi جـِبَالٌ, قـَلْب menjadi قـُلـُوبٌ.
5.sighot-sighot muntahal jumu’.
Wazannya: أفاعل contohnya : أعاظم – أكابر – أفاضل.
أفاعيل contohnya: أناشيد – أباريق – أغاريد.
فعائل contohnya: رسائل – عجائب – صحائف.
مفاعل contohnya: مذاهب – مدارس – مساجد.
مفاعيل contonya: مفاتيح – مصابيح – مناديل.
فواعل contohnya: جواهر – عواصف – شواريع.
معاليل contohnya: قناديل – عصافير - فوانيس
Catatan:
1. Terkadang bentuk jamak qillah tidak membutuhkan bentuk jamak katsroh
Contoh: عنق menjadi أعناق , فؤاد menjadi أفئدة
begitu juga terkadang bentuk jamak katsroh tidak membutuhkan bentuk jamak qillah
contoh: رجل menjadi رجال , قلب menjadi قلوب
2. terkadang bagi kebanyakan kalimat ada beberapa kalimat yang menunjukkan sifat bagi mudzakar berakal yang bisa dijamakkan dengan jamak mudzakar salim karena bercampurnya syarat-syarat jamak didalamnya, dan bisa juga dijamakkan dengan jamak taksir, seperti lafadz كاتب, عامل, عاقل, dan وفىّ Dan yang lainnya. Bisa dijamakkan dengan jamak mudzakar salim menjadi كاتبون, عاملون, عاقلون, dan وفيون. Dan bisa juga dijamakkan dengan jamak taksir menjadi كتبة, كتّاب, عملة, عمّال, عقلاء, dan أوفياء.
3. tiga bait berikut mengandung contoh-contoh wazan jamak kasroh yang jumlahnya ada tuju belas (nama yang tidak mengandung shighot muntahal jumu’):
فى مرضى القلوب#السفن الشهب صور والبحارعبر
غلمانهم قطاع قضبان لاجل#للأشقياء عملة الفيلة
والعقلاء شرّد جموعهم فى السبع والعشر انتهى#ومنتهى
Dan berikut kelompok kalimat yang menunjukkan wazan-wazan jamak kasroh yang ada dalam bait-bait tersebut :
سفن : كتب, عمد, مدن. أشْقِيَاء : أذ ْ كِيَاء, أصْدِقـَاء, أغـْنِيَاء.
شـُهْب : صُفْر, عُرْج, بُكـْم, خُضـْر. عـَمَلَة : كَتـَبَة, طـَلَبَة, مَهَرَة.
بُغـَاة : قـُضـَاة, غـُزَاة, رُعـَاة. قـُطـَّاع : حُرَّاس, حُجَّاج, كُتـَّاب, رُكـَّاب.
صُوَر : غـُرَف, لـُعَب, قـُرَى, حُجَر. قـُضْبَان : كُثْبَان, شـُجْعَان, سـُودَان (جمع أسود)
مَرْضَى : جَرْحَى, أ سْرَى, قـَتـْلـَى. فِيَلة : قِرَدَة, دِ يَبَة, قِرَطـَة.
قـُلـُوْب : صُدُوْر, عُقـُوْل, نـُفـُوْس. عـُقـْلاء : عـُظـْمَاء, شـُرْفـَاء, شـُعْرَاء.
بـِحَار : جـِبَال, رِجَال, صِفـَار, جِمَال. شـُرَّد : رُكـَّع, سُجَّـد, رُضـَّع, قـُصَّر.
عِبَر : مِنـَح, مِحَن, نِعَم. جُمُوْع : أسُوْد, كُسُوْر, عـُرُوْض.
غِلـْمَان : صِبْيَان, فِئـْرَان, فِتـْيَان.
a.isim maqshur bila dijamakkan maka dilihat alifnya
- jika alifny terletak diurutan ketiga maka dikembalikan keasalnya (وatau ي )
Contoh: عصا dijamakkan menjadi عصوات (alifnya asalnya wawu), هدى menjadi هديات (alifnya asalnya ya’)
- jika alifny terletak diurutan keempat dan seterusnya maka diganti ya’
Contoh: كبرى dijamakkan menjadi كبريات, ذكرى menjadi ذكريات, مشترى menjadi مشتريات ( disini suatu kesalahan fatal dengan menjamakkan kata مشترى menjadi مشتروات, karena yang benar adalah مشتريات )
b. isim manqush bila dijamakkan dengan jamak mu’annats salim maka ya’nya dikembalikan bila dibuang
contoh: مررت بانهار جاريات (جاريات jamak dari lafad جار )
c. isim mamdud bila dijamakkan maka dilihat hamzahnya
- bila hamzahnya asli maka tidak dibuang (ditetapkan )
Contoh: إنشاء dijamakkan menjadi إنشاءات
- jika hamzahnya menunjukkan tanda mu’annats maka diganti waawu
Contoh: صحراء dijamakkan menjadi صحروات, حسناء menjadi حسناوات
- jika hamzahnya berasal dari waawu atau yaa’ maka bisa tidak dibuang ( ditetapkan ) atau diganti waawu.
Contoh: سماء dijamakkan menjadi سماءات atau سماوات ( hamzahnya asalnya waawu dari kata سما يسمو ), وفاء dijamakkan menjadi وفاءات atau وفاوات ( hamzahnya asalnya yaa’ dari kata وفى يفى)
4. Menjamakkan isim yang terdiri dari tiga huruf dan huruf tengahnya mati ( disukun)
a.jika ada isim mu’annats yang terdiri dari tiga huruf dan huruf tengahnya mati ( disukun ) dan berupa huruf shohih (bukan huruf illat) serta awalnya difathah, maka bentuk jamaknya huruf yang kedua difathah.
Contoh: ركعة menjadi ركعات, نظرة menjadi نظرات, نشرة menjadi نشرات , حلقة menjadi حلقات, صدمة menjadi صدمات.
b.adapun bila huruf awalnya didlomah atau dikasroh, maka huruf yang kedua boleh dimatikan ( disukun) atau difathah atau mengikuti huruf sebelumnya.
Contoh: حجرة dijamakkan menjadi حجرات atau حجرات atau حجرات, خدمة menjadi خدمات atau خدمات atau خدمات ( suatu kesalahan bila menjamakkan kata خدمة menjadi خدمات )
Catatan: jika isim mufradnya bukan terdiri dari tiga huruf seperti kata مريم , atau mu’tal ‘ain (ثورة ), atau huruf tengahnya tidak mati (disukun) seperti ورقة , maka ‘ainnya tetap bila dijamakkan seperti bentuk mufradnya tanpa mengalami perubahan contoh seperti lafadz-lafadz tadi jika dijamakkan menjadi مريمات, ثورات, ورقات
Jamak taksirجمع تكسير
Jamak Taksir adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua serta berubah dari bentuk Mufradnya. Jamak Taksir merupakan bentuk jamak yang banyak dipakai, baik untuk yang berakal maupun tidak berakal, baik mudzakar maupun mu’annats. Kebanyakan bentuk jamak taksir adalah sima’i (irregular)
Contoh: صورة menjadi صور, ميدان menjadi ميادين.
Jamak Taksir dibagi menjadi dua: yaitu jamak qillah ( قلّة ) dan jamak kasroh
( كثرة ).
1.Jamak qillah
Adalah jamak yang menunjukkan arti mulai dari tiga sampai sepuluh.
أفعل contohnya: نفس menjadi أنفس, عين menjadi أعين.
أفعال contohnya: سيف menjadi أسياف, عنب menjadi أعناب.
أفعلة contohnya: رغيف menjadi أرغفة, عمود menjadi أعمدة.
فعلة contohnya: فتى menjadi فتية, صبىّ menjadi صبية.
2.Jamak kasroh
Adalah jamak yang menunjukkan arti mulai dari tiga hingga tidak terbatas. Banyak bentuk wazan-wazan jamak kasroh diantaranya:
1.jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat mudzakar berakal. (wazan-wazanya: فـَعَـلة - فـُعَـلاء - فـُعـَلة - فـُعّال - أفـْعِلاء )
Contoh: طـَلَبة - شـُرَفـَاء - قـُضـَاة - كـُتـَّاب - أقـْوياء.
2.jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat yang mengikuti wazan أفعل yang mua’annatsnya berwazan فعلاء. ( wazannya : فـُعـْل )
Contoh: حـُمْرٌ - خـُضْرٌ - صـُفـْرٌ – عُمْىٌ - بُكـْمٌ.
3.jamaknya lafadz yang menunjukkan sifat yang mengikuti wazan فعيل yang menunjukkan arti rusak atau menderita. ( wazannya : فـَعْلى )
Contoh: جـَرحَى – مَرْضَى - قـَتـْلىَ – أسْرَى
4.jamaknya isim yang berwazan فعَلٌ atau فعْلٌ ( wazanya: فعال dan فعول.
Contoh: جَبَلٌ menjadi جـِبَالٌ, قـَلْب menjadi قـُلـُوبٌ.
5.sighot-sighot muntahal jumu’.
Wazannya: أفاعل contohnya : أعاظم – أكابر – أفاضل.
أفاعيل contohnya: أناشيد – أباريق – أغاريد.
فعائل contohnya: رسائل – عجائب – صحائف.
مفاعل contohnya: مذاهب – مدارس – مساجد.
مفاعيل contonya: مفاتيح – مصابيح – مناديل.
فواعل contohnya: جواهر – عواصف – شواريع.
معاليل contohnya: قناديل – عصافير - فوانيس
Catatan:
1. Terkadang bentuk jamak qillah tidak membutuhkan bentuk jamak katsroh
Contoh: عنق menjadi أعناق , فؤاد menjadi أفئدة
begitu juga terkadang bentuk jamak katsroh tidak membutuhkan bentuk jamak qillah
contoh: رجل menjadi رجال , قلب menjadi قلوب
2. terkadang bagi kebanyakan kalimat ada beberapa kalimat yang menunjukkan sifat bagi mudzakar berakal yang bisa dijamakkan dengan jamak mudzakar salim karena bercampurnya syarat-syarat jamak didalamnya, dan bisa juga dijamakkan dengan jamak taksir, seperti lafadz كاتب, عامل, عاقل, dan وفىّ Dan yang lainnya. Bisa dijamakkan dengan jamak mudzakar salim menjadi كاتبون, عاملون, عاقلون, dan وفيون. Dan bisa juga dijamakkan dengan jamak taksir menjadi كتبة, كتّاب, عملة, عمّال, عقلاء, dan أوفياء.
3. tiga bait berikut mengandung contoh-contoh wazan jamak kasroh yang jumlahnya ada tuju belas (nama yang tidak mengandung shighot muntahal jumu’):
فى مرضى القلوب#السفن الشهب صور والبحارعبر
غلمانهم قطاع قضبان لاجل#للأشقياء عملة الفيلة
والعقلاء شرّد جموعهم فى السبع والعشر انتهى#ومنتهى
Dan berikut kelompok kalimat yang menunjukkan wazan-wazan jamak kasroh yang ada dalam bait-bait tersebut :
سفن : كتب, عمد, مدن. أشْقِيَاء : أذ ْ كِيَاء, أصْدِقـَاء, أغـْنِيَاء.
شـُهْب : صُفْر, عُرْج, بُكـْم, خُضـْر. عـَمَلَة : كَتـَبَة, طـَلَبَة, مَهَرَة.
بُغـَاة : قـُضـَاة, غـُزَاة, رُعـَاة. قـُطـَّاع : حُرَّاس, حُجَّاج, كُتـَّاب, رُكـَّاب.
صُوَر : غـُرَف, لـُعَب, قـُرَى, حُجَر. قـُضْبَان : كُثْبَان, شـُجْعَان, سـُودَان (جمع أسود)
مَرْضَى : جَرْحَى, أ سْرَى, قـَتـْلـَى. فِيَلة : قِرَدَة, دِ يَبَة, قِرَطـَة.
قـُلـُوْب : صُدُوْر, عُقـُوْل, نـُفـُوْس. عـُقـْلاء : عـُظـْمَاء, شـُرْفـَاء, شـُعْرَاء.
بـِحَار : جـِبَال, رِجَال, صِفـَار, جِمَال. شـُرَّد : رُكـَّع, سُجَّـد, رُضـَّع, قـُصَّر.
عِبَر : مِنـَح, مِحَن, نِعَم. جُمُوْع : أسُوْد, كُسُوْر, عـُرُوْض.
غِلـْمَان : صِبْيَان, فِئـْرَان, فِتـْيَان.
Isim mufrad yaitu kata benda tunggal (singular) baik berjenis mudzakkar maupun mu’annats.
2.2 Contoh:
الدُّجِاجَةُ Ayam betina مَكْتَبٌ Meja Tulis
الْمَرْئَةُ Seorang wanita اَلْمَسْجِدُ Masjid
الدَّرَجَةُ Sepeda اًلْمِصْبَاحُ Lampu
مَدْرَسَةٌ sekolahan
Keadaan Isim Mufrad dalam penerapannya pada suatu kata
مَجْــــرُوْر مَـــنْصُوبْ مَــرْفُوع( -ٍ- / -ِ - ) ( -ً - / -َ - ) (-ُ - / -ُ - )
Keterangan
a. Marfu’ ( مَــرْفُوع) ditandai dengan dhummah dan dhummah tanwin (-ُ - / -ُ - ) Contoh:
كِتَــــا بٌ atau اَلْكِتَــــابُ Buku
بَيْتــٌــــ atau اَلْبَيْتــُـــــ Rumah
b. Manshub (مَـــنْصُوبْ ) ditandai dengan fathah atau fathah tanwin ( -ً - / -َ -), contoh:
كِتَــــــا بً atau اَلْكِتَــــابَ Buku
بَيْتًـــــــــ atau اَلْبَيْتَـــــ rumah
c. Majrur (مَجْــــرُوْر) ditandai dengan kasrah atau kasrah tanwin ( -ٍ- / -ِ - ), contoh:
كِتَــــــا بٍ atau اَلْكِتَــــابِ Buku
بَيْتٌٍـــــــــ atau اَلْبَيْتِـــــ Rumah
Isim Mufrad dalam penerapan kalimat
Marfu’ جَدِيْــــــــدٌ اَلْكِتَــــابُ Kitab ini baru
Nashab جَدِيْــــــــدً كِتَــــــا بً اِشْتَـــرَيْتُ Aku telah membeli kitab baru
Jar الْجَــــــدِيْـــدِ مِنَ الْكِتـَــــابِ يَسْتَفَـــدْتُ Aku mendapatkan manfaat dari kitab baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar