Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi
estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan.
Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan
bingkai foto.
Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil
karya ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.
- Menurut
hasil karya ukiran, contoh
benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
- Menurut
hasil karya patung, contoh
benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat, patung batu Pangeran
Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
- Menurut
hasil karya batik, contoh
benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden, dll .
Seni
Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu: arsitektur, poster,
keramik, baju, sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya
faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya.
Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni.
Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding
membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi
sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah
tinggal.
di bawah ini
beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah :
1.
Arsitektur
Candi borobudur
merupakan salah satu karya seni rupa terapan jawa tengah yang luar
biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang dapat kita lihat
disini
( klik pada
gambar candi)
Karya seni rupa
Arsitektur di Jawa tengah begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari masa
lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau,
modern, islam, maupun tradisional .
sebagai warga
jawa tengah tentu kita bangga, bahwa pendahulu kita mampu membuat karya-karya
yang baik, hebat dan luar biasa. tentu sebagai generasi yang lebih muda kita
akan memelihara warisan tersebut dan membuat karya yang lebih hebat
l;agi.
2.
Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau
desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.
Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat
mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan
warna-warna kontras dan kuat.
Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
cantoh gambar poster (klik gambar untuk melihat
lebih banyak)
3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk
dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an
mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua
keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup
semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
(klik gambarnya untuk melihat lebih banyak)
4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen
yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa
mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran
tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan
ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang
berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama
manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
1. Iket
Iket adalah tali kepala yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga berbentuk penutup kepala. Cara mengenakan iket harus
kenceng, kuat, supaya ikatannya tidak mudah terlepas.
Bagi orang Jawa arti iket adalah hendaknya
manusia mempunyai pemikiran yang kenceang, tidak mudah terombang-ambing hanya
karena situasi atau orang lain tanpa pertimbangan yang matang.
2. Udheng
Udheng dikenakan di kepala dengan cara
mengenakannya seperti mengenakan sebuah topi. Udheng artinya mudheng
atau mengerti dengan jelas. Artinya manusia akan mempunyai pemikiran yang kukuh
bila mengerti dan memahami tujuan hidupnya.
Artinya, manusia senantiasa mencari kesejatian
hidup dan kehidupan atau sangkan paraning dumadi. Selain itu udheng
juga mempunyai arti bahwa manusia seharusnya mempunyai keahlian.ketrampilan
serta dapat menjalankan pekerjaannya dengan dasar pengetahuan yang mantab atau
mudheng. Atau juga berarti juga hendaklah manusia mempunyai ketrampilan yang
professional.
3. Rasukan
Sebagai ciptaan Yang Maha
Kuasa, hendaklah orang Jawa ngrasuk atau menganut agama dan melalu
menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan iman dan taqwa. Artinya hendaklah orang Jawa takut akan Allah
SWT dan bersedia untuk selalu melakukan apapun kehendak Allah SWT.
4. Benik
BUsana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi
dengan benik (kancing baju) di sebelah kiri dan kanan. Lambang yang
tersirat dalam benik itu adalah hendaklah orang Jawa dalam berbuat selalu diniknik
(diperhitungkan dengan cermat). Apapun yang akan dilakukan hendaklah jangan
sampai merugikan orang lain, dapat menjaga antara kepentingan pribadi dan
kepentingan umum.
5. Sabuk
Sabuk dikenakan dengan cara melingkarkannya ke
badan. Lambang atau arti dari sabuk tersebut adalah manusia harus bersedia
untuk berkarya guna memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dari itu manusia
harus ubed (bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai
pekerjaannya itu tidak ada hasil atau buk (tidak ada keuntungan, impas). Kata
sabuk berarti usahakanlah agar segala yang dilakukan tidak ngebukne.
6. Epek
Epek bagi orang Jawa
mempunyai arti bahwa untuk dapat bekerja dengan baik, harus epek(apek,
golek, mencari) pengetahuan yang berguna. Selama menempuh ilmu upayakanlah untuk tekun,
teliti dan cermat, sehingga dapat memahami dengan jelas.
7. Timang
Timang mempunyai pralambang bahwa
apabila ilmu yang ditempuh itu dipahami dengan jelas atau gamblang, tidak akan
ada rasa kuatir (samang-samang, berasal dari kata timang).
8. Jarik
Jarik atau sinjang merupakan kain
panjang yang akan dikenakan untuk menutup tubuh sepanjang kaki. Jarik bermakna
“aja gampang serikâ€. Artinya,
jangan mudah iri terhadap orang lain, menanggapi segala masalah yang terjadi
mesti berhati-hati, tidak grusa-grusu atau emosional.
9. Wiru
Jarik atau kain yang dikenakan selalu dengan
cara mewiru ujungnya sedemikian rupa. Wiru atau wiron bias terjadi dengan cara
melipat-lipat ujung jarik sehingga berwujud wiru. Berarti, jarik tidak lepas
dari wiru. Wiru, artinya wiwiren aja nganti kleru, olahlah segala hal yang
terjadi sedemikian rupa sehingga bias menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan
harmonis.
10. Bebed
Bebed adalah kain atau jarik yang sedang
dikenakan seorang laki-laki pada bagian tubuh sepanjang kakinya. Bebed artinya
manusia harus ubed, rajin bekerja, berhati-hati terhadap segala hal yang
dilakukan dan tumindak nggubed ing rina wengi artinya “bekerjalah†sepanjang hari.
11. Canela
Canela mempunyai arti canthelna jroning nala,
atau peganglah kuat-kuat dalam hatimu. Canela sama artinya dengan cripu, selop,
atau sandal. Canela selalu dikenakan di kaki, artinya dalam menyembah kepada
Tuhan Yang Maha Esa, hendaklah dari lahir sampai batin sujud. Dalam hati
hanyalah sumeleh, pasrah akan kekuasaan-Nya Yang Maha TInggi.
12. Curiga lan Rangka
Curiga atau keris berwujud wilahan, bilahan dan
terdapat di dalam warangka atau wadahnya. Curiga dikenakan di bagian belakang
badan. Keris ini mempunyai pralambang bahwa keris sekaligus warangka sebagimana
manusia sebagai ciptaan dan penciptanya, manunggaling kawula Gusti.
Karena diletakkan di bagian belakang tubuh,
keris mempunyai arti bahwa dlam menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa hendaklah
manusia bias untuk ngungkurake godhaning setan yang senantiasa mengganggu
manusia ketika manusia akan berbuat kebaikan.
(Sumber : Gapoera) dalam
http://adamjawa.wordpress.com/2010/01/03/lambang-dan-perumpamaan-busana-jawa/
Wayang.
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar
1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang
atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya
kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah
dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
Ada versi wayang yang dimainkan oleh
orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan
boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya
berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang
biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki
teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan
orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.
Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat
mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat
berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur
sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua
Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa
Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang
Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang
Golek)”.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan
pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik
pewarnaan kain dengan
menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain.
Dalam literatur internasional,
teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah
kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan
motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai
keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces
of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. [1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar