}
Free Atom Cursors at www.totallyfreecursors.com
Setelah itu copy kod JieZunaE: “TAFSIR MUQARRIN ATAU PERBANDINGAN ATAU KOMPERATIF”

Senin, 02 April 2012

“TAFSIR MUQARRIN ATAU PERBANDINGAN ATAU KOMPERATIF”


BAB I
PENDAHULUAN

Al-Quran merupakakn wahyu ilahi yang diturunkan dengan penuh kemukjizatan. Ayat-ayatnya memiliki kelebihan masing-masing. Tak satupun yang bisa disia-siakan hanya karena alasan sudah ada penggantinya dari ayat yang lain. Besar kemungkinan bahwa kemampuan manusia tidak bisa menyingkap ibrah yang tersimpan di dalamnya sehingga dengan mudah menganggap beberapa ayat cenderung membosankan karena memiliki redaksi yang tidak jauh berbeda
Tanpa perhatian yang intensif, tidak tertutup kemungkinan seseorang akan berasumsi bahwa banyaknya kemiripan dan kesamaan dalam beberapa ayat al-Quran hanyalah merupakan tikrar. Padahal, tidak jarang terdapat hikmah dalam kemiripan tersebut, bahkan hal itu akan mengantarkan orang yang tekun dalam menganalisisnya pada sebuah formulasi pemahaman dinamis. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penafsiran dengan metode yang bisa mengidentifikasi serta mengakomodasi ayat-ayat yang dipandang mirip untuk kemudian dianalisis dan ditemukan hikmahnya. Selain itu, pengungkapan muatan-muatan di dalamnya juga akan mewarnai dinamisasi kandungan al-Quran sehingga bisa dipahami bahwa setiap ayat memiliki kelebihannya masing-masing.
Pada tataran itulah, kehadiran metode penafsiran ayat-ayat yang beredaksi sama ataupun mirip secara muqaranah, dianggap penting. Dalam kajian sederhana ini, pembahasan tafsir uqaranah diorientasikan dan difokuskan pada komparasi antarayat. Komparasi antarayat berarti membandingkan beberapa ayat yang dianggap memiliki kecenderungan persamaan redaksi maupun kasus atau sebaliknya dengan tujuan sebagaimana tersimpul di muka.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Menurut al-Farmawi metode komperatif adalah metode penafsiran yang bersifat perbandingan dengan mengemukakan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang ditulis oleh para mufassir. Sedangkan Quraish Shihab mendefinisikan metode ini adalah membandingkan ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi, yang berbicara tentang masalah atau kasus yang berbeda, dan yang memiliki redaksi yang berbeda bagi masalah atau kasus yang sama atau diduga sama.
Metode komperatif memiliki tiga obyek pembahasan yaitu :
1.      Membandingkan berbagai pendapat ulama tafsir dalam menafsirkan al-Qur’an.
2.      Membandingkan redaksi ayat al-Qur’an yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi dalam dua kasus atau lebih, dan atau memiliki redaksi yang berbeda bagi satu kasus yang sama.
3.      Membandingkan ayat al-Qur’an dengan hadist yang pada lahirnya terlihat bertentangan.

B.     Ciri-ciri metode komperatif
Perbandingan adalah ciri utama bagi metode komperatif. Disinilah letak salah satu perbedaan yang prinsipal antara metode ini dengan metode-metode yang lain. Hal itu disebabkan karena ayat dijadikan bahana dakam membandingkan ayat dengan ayat atau ayat dengan hadis adalah pendapat para ulama tersebut, sebagaimana telah disebutkan diatas, pendapat para ulama itulah yang menjadi sasaran perbandingan. Oleh karena itu jika suatu penafsiran dilakukan tanpa membandingkan berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tafsir, maka pola semacam itu tidak maka pola semacam itu tidak dapat disebut metode komperatif.
C.    Langkah-langkah yang diterapkan dalam metode komperatif
·         Mengidentifikasi dan menghimpun redaksi yang mirip
·         Membandingkan redaksi yang mirip
·         Menganalisis perbedaan yang terkandung di dalamredaksi yang mirip

D.    Perbedaan metode komperatif dan metode global
Menurut zahir ibn’ awad al-Alma’i, definisi metode global adalah metode penafsiran al-Qur’an berdasarkan urutan surat dalam al-Qur’an dengan cara penjelasan yang singkat padat sehingga mudah dipahami. Dengan memperhatikan penjelasan tersebut diatas, ciri-ciri metode global yaitu :
·         Ditinjau dari kesejarahan, metode ini lahir sejak zaman Rasulullah SAW
·         Ayat-ayat al-Qur’an ditafsirkan berdasarkan urutan mushaf
·         Cara penafsirannya dengan menggunakan gaya bahasa sederhana, seperti gaya bahasa al-Qur’an sehingga mudah dimengerti oleh semua orang
·         Untuk memperjelas makna ayat yang ditafsirkan, mufassir dapat menggunakan alat bantu bahasa arab, sejarah turunnya al-Qur’an, hadist Nabi SAW atau pendapat sahabat sekedar untuk mempermudah pemahaman.
Apabila metode global ini dibandingkan dengan metode muqarin, maka terdapat perbedaan yang sangat mendasar yaitu : pertama, dari segi sistematika susunannya, metode muqarin dalam menafsirkan al-Qur’an tidak berdasarkan urutan ayat dalam mushaf tetapi berdasarkan identifikasi ayat tertentu dengan ayat yang lain yang membicarakan suatu masalah.

E.     Perbedaan antara metode komperatif dan metode Tematik
Yang dimaksud metode tematik adalah membahas ayat-ayat Al-qur'an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan dengan topik tersebut dihimpun kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari segala aspeknya seperti asbab al-nuzul, kosakata, istinbath (penerapan) hukum dan lain-lain. Semua itu dijelaskan dengan rinci dan tuntas serta didukung oleh dalil-dalil dan fakta (kalau ada) yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah : baik argumen itu berasal dari Al-qur'an dan hadist, maupun pemikiran rasional.
Tafsir yang mengikuti metode tematik menjelaskan suatu topik secra mendalam dan tuntas, maka metode komperatif bukan membahas masalah secara topikal, melainkan membicarakan perbandingan antara ayat dengan ayat, atau ayat dengan hadis atau antara berbagai pendapat ahli tafsir dalam menafsirkan suatu ayat sehingga diketahui persamaan dan perbedaan diantara ayat-ayat Al-qur'an yang beredaksi mirip, atau berbagai pendapat yang pernah dikemukakan oleh para ulama tafsir dalam menafsirkan Al-qur'an sebagaimana telah diuraikan. Artinya metode komperatif membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan cara-cara yang digunakan dalam tafsir muqarin, sementara metode tematik membahas cara-cara yang digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan ayat-ayat Al-qur'an sebagai dasar tempat berpijak. Jadi antara dua metode ini terdapat perbedaan yang amat besar.

F.     Kelebihan dan kekurangan
Diantara kelebihan metode ini secara umum ialah sebagai berikut :
·         Memberikan wawasan penafsiran yang relatif lebih luas kepada para pembaca bila dibandingkan dengan metode-metode yang lain.
·         Membuka pintu untuk selalu bersikap toleran terhadap pendapat orang lain yang kadang kadang jauh berbeda dari pendapat kita dan tidak mustahil ada kontroversi.
·         Tafsir dengan metode komperatif ini amat berguna bagi mereka yang ingin mengetahui berbagai pendapat tentang suatu ayat.
·         Dengan menggunakan metode komperatif, mufasir didorong untuk mengkaji berbagai ayat dan hadist-hadist serta pendapat-pendapat para mufasir yang lain.

Diantara kekurangan metode ini secara umum ialah sebagai berikut:
·         Penaafsiran yang memakai metode komperatif tidak dapat diberikan kepada para pemula, seperti mereka yang sedang belajar pada tingkat sekolah menengah kebawah.
·         Metode komperatif kurang dapat diandalkan untuk menjawab permasalahan sosial yang tumbuh ditengah masyarakat.
·         Metode komperatif terkesan lebih banyak menelusuri penafsiran-penafsiran yang pernah diberikan oleh para ulama daripada mengemukakan penafsiran-penafsiran baru.
















BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan singkat di depan, bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1.      Metode tafsir muqaranah antarayat meruapakan salah satu cara menafsirkan al-Quran yang spesifikasinya terfokus pada upaya menganalisis ayat-ayat yang beredaksi mirip atau sama, baik dalam satu kasus atau berbeda
2.      Langkah yang perlu ditempuh oleh mufassir dengan metode semacam ini sekurang-kurangnya berupa:
pertama, identifikasi dan inventarisasi ayat-ayat yang beredaksi mirip atau sama; kedua, komparasi ayat-ayat tersebut untuk menemukan persamaan dan perbedaannya; ketiga, analisis perbedaan yang terkandung di dalamnya untuk kemudian melakukan penafsiran.
















DAFTAR PUSTAKA

Baidan, Nasruddin, Metodologi Penafsiran Al-Quran, Pustaka Pelajar: Yogyakarta. 1998
Baidan, Nasruddin, Metode Penafsiran Al-Quran, Pustaka Pelajar: Yogyakarta. 2002
Harahap, Syahrin, Metodologi Studi dan Peneliltian Ilmu-Ilmu Ushuluddin, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2000
Nasir, M Ridwan., Memahami Al-Quran, Perspektif Baru Metodologi Tafsir Muqaranah, CV. Indra Media: Surabaya. 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar