HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN KARYA WISATA
Laporan Kegiatan Karya Wisata ini telah
disahkan, pada :
Hari / Tanggal :
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 16 Pekalongan
Drs. Basuno
Pembina
NIP. 19800602 200801 213
|
Menyetujui :
Guru Pembimbing / Wali Kelas
Adi Sucipto
NIP.
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobilalamien
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan karya wisata dengan
selamat dan lancar.
Terima kasih kami ucapkan
kepada Bapak Kepala Sekolah dan Bapak / Ibu Guru Pembimbing yang telah membina
dan membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan
kegiatan karya wisata sebagai pelaksanaan pembelajaran yang kami lakukan di
luar sekolah. Dengan demikian wawasan dan pengetahuan kami menjadi bertambah dan
semoga berguna kelak di masa akan datang.
Kami menyadari laporan ini
masih jauh dari sempurna, oleh karenanya segala kritik dan saran kami harapkan
untuk menjadi lebih baik. Kami berharap kegiatan ini setiap tahun dapat
berjalan dengan baik sehingga pengetahuan semua siswa semakin bertambah.
Akhir kata kami ucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
melaksanakan kegiatan ini, Amien.
Batang, 08 Mei 20011
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................
i
Halaman Pengesahan.................................................................................................
ii
Kata Pengantar..........................................................................................................
iii
Daftar Isi....................................................................................................................
iv
Daftar Lampiran........................................................................................................
v
A. Bagian
Isi..............................................................................................................
1
1. Latar Belakang Karya
Wisata.........................................................................
1
2. Tujuan Karya
Wisata......................................................................................
1
3. Manfaat Karya
Wisata....................................................................................
1
4. Waktu dan
Obyek...........................................................................................
1
5. Gambaran
Obyek............................................................................................
2
6. Lokasi dan Sejarah
.........................................................................................
3
a. Sejarah
Berdirinya.....................................................................................
3
b. Perana Museum
Brawijaya........................................................................
3
c. Benda Koleksi Museum
Brawijaya........................................................... 3
d. Fasilitas......................................................................................................
11
B. Penutup...................................................................................................................
12
1. Kesimpulan.......................................................................................................
12
2. Saran.................................................................................................................
12
A. BAGIAN ISI
1. Latar Belakang
Karya Wisata
Dunia anak
lebih dominan dengan dunia bermain. Bahkan dari bermain ini pula anak akan
menyerap banyak pelajaran maupun hikmah baik secara langsung maupun secara
tidak langsung, yang baik maupun yang kurang baik. Dalam pembelajaran dikelas
pun untuk menyampaikan suatu materi akan lebih menarik dan diterima apabila di
kaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Disini lah makna kontekskualitas
dari desain pembelajaran dituntut, artinya pembelajaran akan lebih bermakna apabila
menyentuh dunia nyata yang dialami oleh anak itu sendiri. Bermain itu sendiri
tidak terbatas dengan sebuah permainan, melainkan segala perilaku dan
keterlibatan emosi anak dalam persinggungannya dengan orang lain maupun
lingkungan sekitar.
Untuk itu
perlu kiranya pada waktu tertentu anak (siswa) dibawa kelingkungan alami diluar
sekolah untuk membandingkan antara teori yang telah diterima dikelas dengan
kenyataan dilapangan. Salah satu alternatif dari kegiatan tersebut adalah
kegiatan karya wisata siswa (studi tour) ke suatu tempat. Selain itu dalam
kegiatan ini anak dituntut untuk mampu belajar menyusun laporan sebagai praktek
dalam pembelajaran menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal terpenting
dalam kegiatan ini adalah membekali siswa untuk belajar dan berfikir kritis dan
membiasakan siswa untuk menulis suatu karya ilmiah.
2. Tujuan Karya
Wisata
a. Melaksanakan salah
satu program kerja sekolah
b. Memberi kesempatan
kepada siswa untuk membandingkan/mempraktekkan teori yang telah diterima dengan
lingkungan yang sebenarnya.
c. Melatih siswa
terutama siswa kelas 8 untuk dapat menyusun laporan kegiatan secara benar.
d. Memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengunjungi beberapa obyek wisata di kawasan Jakarta.
3. Manfaat Karya
Wisata
a. Menambah wawasan dan
pengetahuan siswa
b. Melatih siswa untuk
selalu berfikir kritis dan analitis
4. Waktu dan Obyek
a. Kegiatan akan
dilaksanakan pada 20 April 2011
b. Obyek yang dikunjungi
meliputi
5. Gambaran Obyek
a. Museum Brawijaya
b. Jatim Park
c. Masjid Cheng Ho
d. Jembatan Suramadu
e. Pusat Belanja Tanggulangin
MUSEUM BRAWIJAYA
1. Sejarah Berdirinya
Usaha untuk pendirian Museum
Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oelh pemrakarsanya, yaitu Brigjen
TNI (Pum) Soerachman (Mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962). Adapun
maksud pendirian museum ini adalah untuk membuktikan kepada masyarakat mengenal
sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
2. Perana Museum
Brawijaya
a. Sebagai media
pendidikan
b. Sebagai tempat
rekreasi
c. Sebagai tempat
penelitian ilmiah
d. Sebagai tempat
pembinaan mental kejuangan dan pewarisan nilai-nilai `45 dan TNI `45 bagi
prajurit TNI dan masyarakat umum
e. Sebagai tempat
pembinaan mental kejuangan dalam rangka pembinaan wilayah
3. Benda Koleksi
Museum Brawijaya
a. Halaman depan
Di halaman depan Museum
Brawijaya terdapat taman senjata yang diberi nama “Agne Yastra Loka”
Agne : Api
Yastra : Senjata
Loka : Tempat / taman
Sehingga dapat diartikan
secara bebas sebagai tempat / taman
senjata yang diperoleh dari api revolusi 1945.
Adapun benda-benda yang
dipamerkan adalah sebagai berikut :
1. Kendaraan Tank
Pabrik : Jepang
Berat : 14 Ton
2. Senjata Penangkis Serangan Udara (PSU)
Pabrik : Jepang
Model : Double Loop Luchdoul
Kaliber : 40 mm
3. Meriam 3,7 Inch
(Si Buang)
Pabrik :
Vickers Amstrong Australia
Model : MK-II AP 3 3,7 Inch
Berat : 10 Ton
Panjang : 5 meter
Nomor : L/3557
4. Tank Ampibi AM
Track
Kendaraan tempur Ampibhi AM Track ini pernah
dipergunakan oleh tentara Belanda yang hendak menduduki Kota Malang pada mas
perang kemerdekaan I. 35 orang anggota pasukan TRIP gugur. Jenazahnya dimakamkan
dalam kuburan massal sebelah utara ujung timur jalan salak dan tempat ini
sekarang dikenal dengan sebagai Taman Makam Pahlawan TRIP Malang.
5. Patung Jendral
Sudirman
Pembuatan patung Jendral
Sudirman dimaksudkan untuk mengabdikan dan mengenang jasa-jasa Pangsar Jendral
Sudirman. Sifat pejuang, pemimpin dan pahlawan yang mengabdikan diri sepenuhnya
untuk kepentingan bangsa dan negara sehingga beliau disebut sebagai Bapak TNI.
b. Ruang Loby
Di ruang
ini terdapat dua buah relief (lukisan timbul di dinding) dan dua perangkat
lambang-lambang kodam (Badge) di Indonesia.
1. Relief sebelah
selatan, melukiskan wilayah kekuasaan Majapahit juga dipahatkan perahu Hongi
yang menggambarkan bahwa Majapahit memiliki armada laut yang kuat sehingga
berhasil mempersatukan Nusantara serta pahatan Raden Wijaya dalam bentuk
Harihara.
2. Relief sebelah utara,
menunjukkan daerah-daerah tugas yang pernah dijalani oleh pasukan Brawijaya
dalam rangka menegakkan kemerdekaan menumpas gerakan sparatis dan gerombolan
pengacau keamanan serta tugas internasional sebagai pasukan perdamaian dan
keamanan PBB di luar negeri (Mesir, Kongo, timur Tengah, Vietnam dan lain-lain)
3. Badge Kodam / Kotamar
TNI AD di Indonesia :
a. Sebelah utara di
tampilkan badge kodam / kotama TNI AD dari tahun 1959 s/d 1985 sejumlah 17
kodam yaitu :
-
Kodam I / Iskandar Muda : Aceh
-
Kodam II / Bukit Barisan : Sumatera Utara
-
Kodam III / 17 Agustus : Sumatera Barat
-
Kodam IV / Sriwijaya : Sumatera Selatan
-
Kodam V / Jaya :
Jakarta
-
Kodam VI / Siliwangi : Jawa Barat
-
Kodam VII / Diponogoro : Jawa Tengah
-
Kodam VIII / Brawijaya : Jawa timur
-
Kodam IX / Mulawarman : Kalimantan
-
Kodam X / Lambung
Mangkurat :
Kalimantan Timur
-
Kodam XI / Lambung Bungai : Kalimantan Tengah
-
Kodam XII / Tanjung Pura : Kalimantan Barat
-
Kodam XIII / Merdeka : Sulawesi Utara
-
Kodam XIV / Hasanudin : Sulawesi Selatan
-
Kodam XV / Pattimura : Ambon
-
Kodam XVI / Udayana : Bali
-
Kodam XVII / Cendrawasih : Irian Jaya
b. Sebelah selatan
dipamerkan badge kodam setelah reorganisasi TNI AD yang berlaku mulai 1 April
1985 berjumlah 10 kodam meliputi :
-
Kodam I / Bukit Barisan : Sumatera Utara
-
Kodam II/ Sriwijaya : Sumatera Selatan
-
Kodam III / Siliwangi : Jawa Barat
-
Kodam IV / Diponogoro : Jawa Tengah
-
Kodam V/ Brawijaya :
Jawa timur
-
Kodam VI / Tanjung Pura : Kalimantan
-
Kodam VII / Wirabuana : Sulawesi
-
Kodam VIII / Trikora : Irian Jaya / Papua
-
Kodam IX /
Udayana :
Bali dan Nusa Tenggara
-
Kodam Jaya :
Jakarta
c. Pada akhir tahun 2002
diaktifkan kembali kodam / kotama :
-
Kodam Iskandar Muda : Aceh
-
Kodam Pattimura :
Ambon
c. Halaman tengah
1. Gerbong maut
Pada masa perang kemerdekaan I
tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda mendarat di Pasir Putih dan menyerang
beberapa kota termasuk Bondowoso. Dalam pertempuran tersebut tentara Belanda
menahan sejumlah pejuang di penjara Bondowoso.
Gerbong barang nomor GR 10152
adalah salah satu dari 3 gerbong yang pada tanggal 23 September 1947 pukul
02.00 menjelang pagi para tawanan yang berada di penjara Bondowoso (berjumlah
100 orang) diangkut dengan menggunakan 3 buah gerbong barang untuk dipindahkan
ke Surabaya. Karena berdesak-desakan dalam gerbong yang sempit dan pintu serta
jendelanya ditutup rapat selama dalam perjalanan, sehingga udara dalam gerbong
sangat panas dan mengakibatkan banyak pejuang yang meninggal, sedangkan yang
masih hidup menggedor-gedor minta air dan minta dibukakan pintu agar udara
dapat msuk, tetapi tentara Belanda yang mengawal menjawab “Air tidak ada, yang
ada hanyalah peluru”. Ketika sampai di stasiun Wonokromo Surabaya sebagian
besar pejuang 46 meninggal dunia, 42 dalam keadaan sakit/lemas dan 12 orang
sehat. Kemudian 12 orang pejuang yang masih sehat di masukkan ke dalam penjara
kali sosok Surabaya.
2. Perahu Segigir
Nama pemilik : Bapak Makiya
Alamat : Desa Prenduan
Sumenep Madura
Jenis : Ikan
Penangkap : 6 orang
Tahun pembuatan : Sebelum Juli 1947
Pada bulan Nopember 1947
Belanda berhasil menduduki Pasongsongam Sumenep. Pasukan Joko Tole (Sabilillah)
di tempat tersebut terpaksa mengundurkan diri ke desa Prenduan pesisir antara
Sumenep dan Pamekasan.
d. Ruang I
Memamerkan
benda-benda koleksi dari tahun 1945 s/d 1949. Adapun koleksi yang dipamerkan
adalah :
1. Foto-foto Panglima
Kodam di Jawa Timur sejak tahun 1945 s/d sekarang.
2. Lukisan pakaian
seragam PETA, HEIHO dan pejuang.
-
Hitam pakaian tentara Gerilya
-
Cokelat pakaian tentara HEIHO
-
Baju jas hijau dan sepatu lars pakaian tentara
Peta
-
Hijau krah putih pakaian BKR / TKR
3. Lukisan Pamen, Pama,
Bintara, dan Tamtama Prajurit Peta
4. Burung merpati pos
yang pernah digunakan sebagai kurir di daerah Komando Ronggolawe Lamongan /
Bojonegoro dengan front Surabayapada tahun 1946.
5. Termos terbuat dari
tempurung kelapa yang pernah digunakan oleh tentara peta pada masa penjajahan
Jepang.
6. Pedang Samurai
sebagai kelengkapan Perwira Jepang yang berhasil direbut oleh TKR dari tentara
Jepang di perkebunan Ngrakah Sepanon kabupaten Kediri.
7. Meja kursi yang
digunakan untuk perundingan penghentian tembak menembak (genjatan senjata)
antar TKR / pejuang dengan sekutu di Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1945.
Pihak Indonesia diwakili oleh Bung Karno, sedangkan pihak sekutu diwakili oleh
Meyjen Havtorn dan Brigjen Mallaby.
8. Senjata buatan pabrik
senjata Mrican Kediri tahun 1945 s/d 1946.
9. Alat perhubungan atau
radio yang pernah digunakan oleh Den Hub Brawijaya pada tahun 1945 s/d 1946.
10. Lukisan pertempuran
Surabaya sekitar 10 November 1945 yang melatar belakangi hari Pahlawan, dengan
semboyan “Hidup atau Mati”, lebih baik mati belakang tanah daripada hidup di
bawah telapak kaki penjajah.
11. Senjata-senjata hasil
rampasan.
Setelah proklamasi kemerdekaan
17 Agustus 1945, kemudian dilanjutkan dengan perjuangan mempertahankan
kemerdekaan baik melawan tentara Jepang maupun tentara Belanda dengan
sekutunya. Sebagai bekal untuk mempertahankan kemerdekaan, para pejuang berusaha
merebut senjata dan peralatan perang yang lain dari tentara Jepang. Dengan
semangat juang tinggi, akhirnya berhasil merebut senjata dan peralatan perang
lainnya dari tangan tentara Jepang.
Perang untuk mempertahankan
kemerdekaan kemudian dilanjutkan untuk menghadapi tentara sekutu dan Belanda
selama perang kemerdekaan pejuang berhasil merampas senjata-senjata baik dalam
pertempuran maupun melalui penyergapan-penyergapan.
12. Peta pendudukan musuh
dan kantong-kantong gerilya serta geris pertahanan TKR.
13. Peta perang
kemerdekaan I (21 Juli 1947) menggambarkan gerakan serangan tentara Belanda
serta pertahanan TKR dan pejuang RI di daerah-daerah perbatasan.
14. Peta perang
kemerdekaan II (19 Desember 1948) yang menggambarkan gerakan serangan tentara
Belanda terhadap daerah dan kedudukan pasukan TKR dan pejuang RI di Jawa Timur
dan juga menggambarkan kedudukan pertahanan pasukan kita yang kemudian
dilanjutkan gerakan penyusupan ke dalm daerah pendudukan Belanda dengan taktik
perang gerilya.
15. Peralatan yang pernah
dipakai Jendral Sudirman (peralatan makan, meja kursi, bambu runcing, dipan,
tempat air wudhu) saat memimpin gerilya di desa Loceret Bajulan Nganjuk.
16. Peta route gerilya
Pangsar Jendral Sudirman yang dimulai dari yogyakarta 19 Desember 1948 s/d 10
Juli 1949 menuju Jawa Timur dan kembali lagi ke Yogyakarta melalui route yang
berbeda menempuh perjalanan 1009 Km.
17. Alat-alat kesehatan
yang pernah digunakan oleh dr. Harjono yang gugur menghadapi Belanda dalam
pertempuran di Krian Mojokerto tahun 1948.
18. Pakaian dan mantel
Letkol dr. Soebandi, dr. Brigade III/ Damarwulan merangkap sebagai Resimen
Militer Jember yang gugur bersama Letkol Moc. Srudji Komandan Brigade III /
Damarwulan dalam suatu pertempuran sengit melawan Belanda di Karang Kedawung
sebelah Selatan Jember pada tanggal 8 Pebruari 1949.
19. Peralatan yang pernah
digunakan oleh Kapten Soemitro dalam perang kemerdekaan menghadapi Belanda di
daerah Nongkojajar Pasuruan pada tahun 1948.
20. Lukisan yang
menceritakan saat Jenderal Sudirman mengadang inspeksi pasukan di Malang dalam
rangka persiapan pemulangan tawanan perang Jepang.
21. Lukisan pertempuran
terbunuhnya Brigjen A.W.S. Mallaby di depan gedung internatio jembatan Merah
Surabaya pada tanggal 30 Oktober 1945.
22. Lukisan pertempuran
di depan gedung Kempetai (markas tentara Jepang) untuk merampas persenjataan
Jepang, tempat ini sekarang didirikan tugu pahlawan.
23. Lukisan yang
mengisahkan pemberangkatan tawanan Jepang di stasiun KA Malang selatan (stasiun
Kota Lama) pada tahun 1945.
24. Lukisan
pemberangkatan tawanan Jepang ke palabuhan Probolinggo menuju pulau Galang pada
tahun 1945.
25. Lukisan serah terima
samurai dari Brigjen Wabe Sigewa kepada Jenderal Sudirman pada tanggal 28 April
1946 di Malang.
26. Mata uang yang pernah
berlaku di Indonesia pada masa Revolusi.
27. Senjata peninggalan
TRIP yang pernah dipakai dalam pertempuran di Gunungsari tanggal 28 November
1945.
28. Mobil sedan keluaran
pabrik Desoto USA tahun 1941 yang pernah digunakan Kolonel Sungkono Panglima
Devisi I / Jawa Timur 1948.
29. Panji-panji /
lambang-lambang Satuan yang pernah digunakan oleh kesatuan-kesatuan Kodam VIII
/ Brawijaya pada tahun 1945.
e. Ruang Pameran II
Memamerkan benda-benda koleksi
dari tahun 1950/d 1976. Koleksi yang dipamerkan adalah :
1. Petakota Malang dan
perkembangannya mulai dari zaman
pemerintahan Belanda hingga beralih kepada Republik Indonesia dari tahun 1919
s/d sekarang.
2. Foto-foto Burgemester
dan walikota Malang dari jaman pemerintahan Belanda sampai sekarang.
3. Meriam dan bejana
besi hasil rampasan operasi Seroja Timor Timur oleh pasukan Kodam Brawijaya
tahun 1975 s/d 1976.
4. Senjata rampasan dari
PRRI / Permesta.
Pada tahun 1958 terjadi
pemberontakan oleh PRRI di Sumatera Barat serta Permesta di Sulawesi Tengah dan
Utara. Untuk menumpas pemberontakan tersebut dibentuk satuan tugas operasi
Militer yang diberi nama “Operasi 17 Agustus”, dalam operasi tersebut pasukan
Brawijaya berhasil menangkap dan menawan tokoh-tokoh pemberontak serta merampas
bermacam-macam senjata berat maupun
ringan (STTB dan SMB).
5. Mesin hitung
(kalkulator) dan alat cetak kartu, komputer pertama yang digunakan oleh Jawatan
keuangan Kodam VIII / Brawijaya.
6. Maket Patung Raden
Wijaya sebagai Prabu Brawijaya.
7. Teks Sapta Marga dan
Sumpah Prajurit terbuar dari marmer yang pernah dipasang di ruang hening
Makodam V / Brawijaya.
8. Peta penugasan pasukan
Brawijaya yang merupakan penunjuk daerah-daerah penugasan pasukan Brawijaya di
seluruh wilayah Indonesia dalam rangka menumpas pemberontakan-pemberontakan
yang pernah terjadi di Indonesia.
9. Alat musik yang
pernah digunakan oleh Detasemen Musik Kodam V / Brawijaya ini merupakan hasil
rampasan dari Belanda pada tahun 1952.
10. Peralatan perang yang
digunakan pasukan Brawijaya untuk merebut Irian Barat pada operasi Trikora pada
tanggal 19 Desember 1961 terdiri dari pakaian tutul, payung terjun, dan
senjata.
11. Peralatan tradisional
rakyat Irian Jaya yang diperoleh pada waktu pasukan Brawijaya melaksanakan
Operasi Trikora.
12. Lukisan timbul Mayjen
Soeharto untuk mengenang saat menjabat sebagai Panglima Mandala dalam rangka
merebut kembali Irian Barat dari kekuasaan Belanda pada tahun 1961.
13. Atribut dr. Arjoko.
Kapten dr. Arjoko dari jawatan kesehatan Kodam VIII / Brawijaya yang gugur di
Irian Jaya pada bulan Maret 1964 akibat pesawat udara yang ditumpanginya jatuh
di Ganyem Irian Jaya.
14. Bendera Katanga yang
merupakan hasil rampasan dari pemberontakan di Kongo saat pasukan Brawijaya
bersama-sama pasukan lain bertugas di Kongo pada tahun 1962 s/d 1963 (kontingen
Garuda II).
15. Pakaian seragam
tentara Papua buatan Belanda yang berhasil dirampas oleh pasukan Brawijaya.
16. Meja dan lilin yang
pernah digunakan sesepuh Brawijaya untuk azas pembinaan keluarga besar
Brawijaya pada tahun 1966 di Candi Panataran.
17. Peralatan Topografi
yang pernah digunakan oleh Brigade Topografi AD pada tahun 1945.
18. Senjata-senjata hasil
rampasan Operasi Trisula dalam rangka penumpasan sisa-sisa komunis di Blitar
Selatan tahu 1968.
19. Senjata-senjata hasil
rampasan Operasi Seroja di Timor Timur oleh pasukan Brawijaya tahun 1975 s/d
1976.
20. Album nama-nama
prajurit Brigif 2 Dharma Yudha yang gugur dalam Operasi Seroja Timor Timur pada
tahun 1975 s/d 1976.
21. Bendera Portugal
hasil rampasan Brigif Linud 18 pada Operasi Seroja 1975.
22. Mata uang Jepang yang
beredar di Indonesia.
23. Patung burung elang
merupakan lambang satuan Brigif 10 yang dilikuidasi pada tahun 1975.
24. Piala dan tanda
penghargaan dari satuan Kodam Brawijaya yang dilikuidasi.
f. Perpustakaan
Perpustakaan Museum Brawijaya
merupakan tempat untuk mengoleksi buku-buku dan dokumen-dokumen (Audio visual)
sejarah perjuangan TNI, karya-karya umum dan referensi yang terkait dengan
pengabdian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Fasilitas
a. Ruang tunggu (waiting
room) loby
b. Area istirahat (rest
area) lantai dua
c. Area parkir (parking
area)
d. Aula (hall)
e. Mushola (mosque)
f. Kantin (Caffetaria)
g. Perpustakaan
(Library)
B. PENUTUP
- Kesimpulan
Dari uraian
di atas, kegiatan widya wisata ini dapat di simpulkan bahwa di indonesia
terutama di Jawa Timur banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan
lestarikan tempat tersebut seperti yang penulis kunjungi diantaranya: Museum
Brawijaya, Jatim Park, Masjid Cheng Ho, Jembatan Suramadu, Pusat Belanja
Tanggulangin.
- Saran
Dari
kegiatan widya wisata ini masih banyak kekurangan dimana-mana, untuk itu
penulis menyarankan:
1. Untuk Sekolah
a.
Program wisata hendaknya terus diterapkan
mengingat manfaatnya yang penting bagi para siswa.
b.
Pihak sekolah hendaknya memonitoring kegiatan para
siswa di tempat wisata agar tujuan widya wisata tercapai dan terjadi hal-hal
yang diinginkan.
2. Untuk Pemerintah
a.
Pemerintah diharapkan lebih meningkatkan perhatian
kepada objek-objek yang ada di Indonesia khususnya objek wisata di daerah
pedalaman.
b.
Pemerintah perlu meningkatkan kegiatan promosi
terhadap objek-objek wisata di Indonesia.